BeritaHeadline

Kontribusi Turunkan Angka Kemiskinan, Industri Rokok Lokal Sumenep Mampu Serap Ribuan Tenaga Kerja

791
×

Kontribusi Turunkan Angka Kemiskinan, Industri Rokok Lokal Sumenep Mampu Serap Ribuan Tenaga Kerja

Sebarkan artikel ini
Rokok
Foto ilustrasi pembuat rokok.

Sumenep, locusjatim.com Industri rokok lokal di Kabupaten Sumenep terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Data terbaru mencatat bahwa pada tahun 2025, jumlah pabrik rokok di daerah ini meningkat menjadi 167 unit, bertambah 50 pabrik dibandingkan tahun sebelumnya.

Lonjakan tersebut, bukan hanya memperkuat sektor industri, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam menekan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagi Nur, seorang pekerja di salah satu pabrik rokok lokal, kehadiran industri ini membawa perubahan besar dalam kehidupannya. Ia kini memiliki penghasilan tetap setiap bulan, yang sebelumnya sulit didapatkan.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa bekerja di pabrik rokok ini. Setiap bulan ada pemasukan yang jelas, sehingga ekonomi keluarga lebih stabil,” ungkapnya.

Senada dengan Nur, ribuan pekerja lainnya di Sumenep juga merasakan manfaat dari berkembangnya industri rokok lokal. Menurut Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep, M. Ramli, sektor ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Pabrik rokok yang ada memiliki peranan penting dalam pengentasan kemiskinan, sebab mampu memberikan pendapatan pasti kepada masyarakat,” ujar Ramli.

Ia menjelaskan bahwa para pekerja pabrik rokok di Sumenep rata-rata memperoleh upah bulanan sebesar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta. Dengan sistem pembayaran berbasis produksi, mereka memiliki fleksibilitas kerja, di mana setiap 1.000 lentingan rokok dihargai antara Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.

Tak hanya membuka lapangan kerja, industri rokok juga menggerakkan sektor ekonomi lain, seperti perdagangan tembakau dan logistik. Para petani tembakau di Sumenep turut merasakan manfaat dari meningkatnya permintaan bahan baku, sehingga rantai ekonomi daerah semakin kuat.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, turut mengapresiasi perkembangan industri rokok lokal yang terbukti mampu mengurangi angka kemiskinan. Menurutnya, sektor ini menunjukkan bahwa usaha lokal dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kami menyambut baik pertumbuhan industri rokok lokal yang telah menyerap ribuan tenaga kerja dan memberikan penghasilan tetap bagi masyarakat. Ini membuktikan bahwa sektor industri memiliki peran besar dalam menekan angka kemiskinan di Sumenep,” ujar Achmad Fauzi.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa mayoritas pekerja di industri rokok adalah perempuan, khususnya ibu rumah tangga. Dengan adanya pabrik rokok, mereka dapat bekerja dan membantu ekonomi keluarga tanpa harus meninggalkan rumah dalam waktu lama.

Menyadari peran penting industri ini, Pemkab Sumenep berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhannya dengan menciptakan regulasi yang kondusif, termasuk memberikan kemudahan dalam pengurusan perizinan. Selain itu, pemerintah juga menekankan pentingnya kesejahteraan pekerja serta keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan industri rokok di daerah ini.

“Kami berharap, dengan pertumbuhan industri rokok lokal, angka kemiskinan di Sumenep terus menurun dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *