BeritaHeadline

Jelang Ramadan, Pengemis Musiman Mulai Padati Masjid hingga Kawasan Ziarah

579
×

Jelang Ramadan, Pengemis Musiman Mulai Padati Masjid hingga Kawasan Ziarah

Sebarkan artikel ini
Pengemis
Foto ilustrasi pengemis.

Surabaya, locusjatim.com Menjelang bulan Ramadan, para pengemis musiman mulai memadati masjid hingga kawasan ziarah memanfaatkan momen ibadah masyarakat muslim.

Demi menjaga keamanan dan ketertiban, Pemerintah Kota Surabaya telah menggerakkan Satpol PP di titik-titik rawan untuk menertibkan para pengemis musiman tersebut.

Kepala Satpol PP Surabaya, M Fikser mengungkapkan peningkatan jumlah pengemis itu sudah mulai terjadi sejak minggu lalu.

“Kemarin Minggu sudah mulai waktu ziarah makam, di Keputih, Rangkah, hampir semua makam pengemis meningkat dan kami mulai operasi,” ungkapnya.

Ia mengatakan fenomena tersebut terjadi tiba-tiba, pihaknya juga masih belum mengetahui siapa yang mengkoordinir para pengemis itu.

“Kami tidak tahu apakah mereka didrop atau bagaimana, karena mendadak ada. Sampai sekarang belum tahu yang mengkoordinir siapa,” lanjutnya.

Para pengemis itu kata Fikser juga terlihat di sejumlah masjid, diantaranya masjid Al-Akbar, Ampel, masjid Kembang Kuning,

“Itu tempat langganan mereka. Apalagi saat tarawih, jemaah banyak, mereka memanfaatkan situasi,” ujarnya.

Selain di rumah ibadah dan kawasan ziarah, para pengemis juga mangkal di sejumlah perempatan jalan.

Untuk itu, pihaknya juga memperketat pengawasan di lokasi-lokasi tersebut.

Lebih lanjut Fikser mengungkapkan, akhir pekan lalu, Satpol PP telah mengamankan 15 pengemis dari kawasan Ampel, mereka bahkan berani masuk hingga area dalam masjid.

Ia menduga para pengemis tersebut, datang dari daerah luar Surabaya, untuk itu pihaknya membawa mereka yang berhasil diamankan ke Lipansos, agar kemudian dikembalikan ke daerah asal masing-masing.

Fikser menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan operasi Asurahan Rembulan Ramadan (ARR) jelang bulan puasa ini yang semula dimulai pukul 23.00 WIB, akan dimajukan setelah Magrib.

“Kami sudah petakan tempat favorit mereka. Ampel, Masjid Agung, itu wilayah rawan. Mereka tahu ada operasi, tapi tetap nekat,” tegasnya.

Demi memperlancar operasi tersebut, pihaknya meminta masyarakat agar tidak memberi uang pada pengemis-pengemis musiman itu.

“Kalau ada yang lihat, segera lapor ke petugas. Kami akan tindak tegas,” imbaunya.

Dirinya menambahkan, dengan kondisi Ramadan yang tinggal menghitung hari ini, Pemkot Surabaya berkejaran dengan waktu agar bisa menertibkan para pengemis tersebut.

Sayangnya, pada praktiknya Pemkot Surabaya mengalami kesulitan dalam pemberian sanksi kepada para pengemis tersebut.

Pasalnya, para pengemis itu lanjutnya memiliki celah hukum untuk menghindari hukuman.

“Nggak bisa tipiring, karena mereka nggak bawa KTP. Mereka sudah paham celah hukum, jadi identitasnya disembunyikan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *