Sumenep, locusjatim.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengomandoi panen jagung hibrida di Kecamatan Guluk-guluk, Jum’at (14/02/2025) sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan nasional.
Selain itu, Fauzi juga mengatakan kegiatan tersebut adalah salah satu komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk mendukung dan memperkuat sektor pertanian lokal.
Bersama sejumlah pihak, Fauzi memimpin panen jagung hibrida milik ketua Kelompok Tani Al Muawanah, Tayyib yang mendapat pembinaan dari BPP Konstratani Kecamatan Guluk-guluk dengan luas lahan sekitar satu hektar.
Fauzi mengatakan ke depan pihaknya juga akan terus melakukan pengembanan tanaman, baik jagung maupun tanaman lainnya, sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan pertanian di Sumenep.
Agar hal tersebut berhasil, dirinya meminta para petani untuk juga memperhatikan mekanisme yang tepat dalam bertani, sehingga hasil panen yang didapat terjamin dan berkualitas.
“Kita tidak ingin hasil panen tahun 2025 menurun seperti tahun sebelumnya, swasembada pangan adalah tanggung jawab kita semua,” ucapnya.
Selain memanen, pada kesempatan itu, dirinya juga melepas hilirisasi jagung hibrida perdana ke PT Chareon Pokphand Indonesia.
Langkah tersebut kata Fauzi adalah bagian dari upaya memperluas kemitraan dengan sektor swasta sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kami bertekad untuk memastikan harga jagung yang adil dan memberikan kesejahteraan bagi petani di Sumenep,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Chainur Rasyid menyampaikan pihaknya akan memperluas penanaman jagung dan padi sebagai upaya mendukung program swasembada pangan nasional.
Bahkan, ia mengatakan di tahun 2025 ini pihaknya menarget penanaman padi di Sumenep hingga 25 ribu hektar, sementara jagung 113 hektar.
“Tahun ini, target penanaman padi mencapai 25 ribu hektar, sedangkan jagung diperkirakan akan ditanam di 113 hektar lahan,” ungkapnya.
Melalui langkah tersebut, pihaknya berharap Sumenep bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal dan tidak lagi tergantung dengan impor.
Langkah-langkah tersebut juga bagian dari tekad Pemkab Sumenep untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketersedian pangan yang cukup bagi masyarakat setempat.
“Dengan pencapaian ini, Sumenep diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor,” tutupnya.