Berita

Bupati Hamid Sebut Majelis Alumni IPNU Dianggap Mitra Strategis Pembangunan Karakter di Bondowoso

710
×

Bupati Hamid Sebut Majelis Alumni IPNU Dianggap Mitra Strategis Pembangunan Karakter di Bondowoso

Sebarkan artikel ini
Munas IPNU Bondowoso,
Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid saat buka acara munas IPNU. Foto: Heri/locusjatim.com,

Bondowoso,locusjatim.com Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menegaskan pentingnya membangun kolaborasi dengan organisasi keagamaan untuk memperkuat fondasi karakter generasi muda. Dalam hal ini, Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dinilai menjadi mitra strategis yang memiliki pengaruh kuat di akar rumput.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Alumni IPNU di Pendopo Raden Bagus Assra, Sabtu (2/8/2025).

“Pembangunan tidak hanya soal infrastruktur. Pembangunan karakter juga penting. Dan IPNU punya kekuatan untuk mendampingi proses itu di tingkat akar rumput,” ujar Bupati Hamid dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tak mungkin berjalan sendiri dalam menghadapi derasnya arus informasi, disrupsi teknologi, dan tantangan globalisasi. Dibutuhkan sinergi yang kuat, terutama dengan organisasi keagamaan seperti IPNU, yang selama ini terbukti konsisten mendampingi pelajar dalam proses pembentukan karakter.

“Kita butuh sinergi kuat. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada dukungan dari organisasi keagamaan seperti IPNU agar pembangunan juga menyentuh aspek spiritual dan kebangsaan,” tegasnya.

Bupati Hamid mengaku bangga Bondowoso dipercaya menjadi tuan rumah Munas Majelis Alumni IPNU. Menurutnya, kehadiran para tokoh nasional dari lingkungan NU dan pemerintah pusat menunjukkan bahwa Bondowoso memiliki peran yang diakui dalam peta gerakan pelajar NU secara nasional.

“Kami menyambut baik kehadiran Munas ini di Bondowoso. Ini kehormatan sekaligus peluang besar bagi daerah kami untuk terlibat dalam proses kaderisasi nasional,” ucapnya.

Ia juga memuji IPNU sebagai organisasi yang tidak hanya fokus pada pembinaan intelektual pelajar, tetapi juga penguatan moral dan spiritual. Bupati berharap dari Munas ini lahir program-program konkret untuk menjawab tantangan pelajar di era disrupsi.

“IPNU bukan sekadar organisasi pelajar. Ia adalah ruang pembentukan karakter dan nilai. Kami berharap dari Munas ini lahir gagasan-gagasan besar yang bisa menjadi panduan dalam mendampingi pelajar NU ke depan,” imbuhnya.

Acara Munas yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Menko Bidang Pangan Dzulkifli Hasan, serta ratusan alumni IPNU dari berbagai wilayah di Indonesia.

Bupati Hamid menilai forum ini bukan sekadar pertemuan rutin organisasi, tetapi momentum menyatukan visi besar alumni IPNU untuk terus mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa.

“IPNU telah terbukti melahirkan kader-kader unggul yang kini memegang peran strategis di berbagai bidang, baik pemerintahan, pendidikan, hingga sektor sosial-keagamaan,” terangnya.

Menurutnya, alumni IPNU merupakan agen perubahan yang mampu menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah gempuran budaya luar. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen IPNU agar terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyiapkan generasi NU yang utuh secara intelektual, spiritual, dan moral.

“Menyiapkan generasi muda NU yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara moral dan spiritual. Itulah generasi yang bisa menjadi penopang masa depan bangsa,” pungkas Bupati Hamid. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *