Berita

LKK PCNU Sumenep Gelar Webinar Bedah Buku: Pengasuhan Gotong Royong untuk Anak Buruh Migran

268
×

LKK PCNU Sumenep Gelar Webinar Bedah Buku: Pengasuhan Gotong Royong untuk Anak Buruh Migran

Sebarkan artikel ini
LKK PCNU Sumenep
Zoom Meeting LKK PCNU Sumenep. Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PCNU Sumenep menginisiasi diskusi penting terkait pola asuh anak dalam webinar bertajuk Bedah Buku: Pengasuhan Gotong Royong yang Melintas Batas – Cerita Perubahan dari Desa pada Selasa (11/03/2025).

Acara yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting tersebut, mengangkat isu pengasuhan berbasis gotong royong sebagai solusi bagi anak-anak yang ditinggal orang tua bekerja sebagai buruh migran.

Ketua LKK PCNU Raudlatu Raudlatun dalam sambutannya menekankan bahwa konsep ini harus diterapkan di Sumenep untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan lingkungan asuh yang baik meskipun orang tua mereka merantau.

“Webinar ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun sistem pengasuhan berbasis kebersamaan di Sumenep. Kolaborasi dengan PC Muslimat NU, Banom NU, serta lembaga lainnya sangat diperlukan untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Diskusi ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Farha Ciciek, Founder Tanoker Ledokombo Jember dan Latifah Kepala Sekolah Bok-Ebok Chairun Nisa Jember.

Dalam pemaparannya, Farha Ciciek menyoroti pentingnya membangun ruang aman bagi anak-anak yang ditinggal orang tua bekerja.

“Gotong royong dalam pengasuhan bukan hanya tradisi, tetapi juga solusi nyata agar anak-anak tetap tumbuh dengan baik, berdaya, dan memiliki masa depan cerah,” ungkapnya.

Senada dengan itu, panitia acara Aimmah menegaskan bahwa pola asuh berbasis gotong royong merupakan bagian dari kearifan lokal yang harus terus dijaga.

“Kita perlu kembali pada nilai-nilai kepedulian terhadap sesama, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih,” ujarnya.

Diketahui, Webinar ini terselenggara atas kerja sama dengan Diskominfo Sumenep dan PC Muslimat NU Sumenep. Acara kemudian, ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ny. Alfiatoen perwakilan PC Muslimat NU Sumenep, sebagai wujud harapan agar konsep pengasuhan gotong royong dapat diimplementasikan dengan baik di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *