BeritaHeadline

Hadiri Sertijab di Jember, Gubernur Jatim Tekankan Sinergitas untuk Sukseskan Program MBG

1670
×

Hadiri Sertijab di Jember, Gubernur Jatim Tekankan Sinergitas untuk Sukseskan Program MBG

Sebarkan artikel ini
Sertijab
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Rio/locusjatim.com

Jember, locusjatim.com Dalam kunjungannya menyaksikan serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Jember di Gedung DPRD, Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember, Kamis (06/02/2025).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya sinergitas seluruh elemen pemerintahan maupun masyarakat, untuk mensukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan inisiasi Presiden RI Prabowo Subianto dan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Khofifah, program MBG selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Jember Muhammad Fawait-Djoko Susanto. Dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Jember.

“Nah kualitas SDM harus lihat pendidikannya, kesehatannya, sains dan teknologinya, dan seterusnya. Bagaimana kemudian mendorong kualitas SDM antara lain adalah melalui mekanisme dalam quick win Pak Presiden dan Pak Wapres adalah quick win pertama itu melalui MBG,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan usai acara Sertijab.

“Oleh karena itu, saya minta sinergitas semuanya untuk bisa mensukseskan program MBG ini karena pada dasarnya makanan bergisih ini dibutuhkan baik oleh anak-anak, oleh lansia, oleh ibu hamil, sama semua membutuhkannya,” sambungnya.

Selain untuk meningkatkan SDM, lanjut Khofifah, program MBG nantinya juga diharapkan, bisa mendongkrak kesejahteraan ekonomi masyarakat Jember.

“Hitungannya adalah kalau ada 500 saja, dapur sehat di Jember, 500 dapur sehat itu kira-kira akan setara dengan Rp750 miliar setahunnya. Kalau ada uang beredar Rp700 miliar, Rp750 miliar setahun beredar di masyarakat Jember tentu akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat Jember,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, akan ikut serta dalam mensukseskan program pemerintah pusat tersebut.

“Saya pikir kami tegak lurus merah putih dan kami insya Allah Pemkap dalam anggaran APBD juga akan ikut serta mensukseskan program MBG. Karena MBG ini bukan hanya program pusat, tapi apa yang disampaikan Gubernur tadi betul, ini menjadi pengungkit ekonomi,” ujarnya.

“Apalagi kalau Jember penduduknya banyak, pasti dapurnya banyak. Nah itu perputarannya pasti akan banyak di Jember dibanding kabupaten yang lain. Maka kami berkomitmen semua program pemerintah pusat, provinsi, kami akan bersinergi dan mensukseskan,” sambungnya.

Senada dengan Bupati Jember, Dandim 0824 Jember Letkol Arm Indra Andriansyah juga mendukung penuh terkait program MBG. Bahkan persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu launching dari Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kita sudah berdiri tegap satu, sudah siap operasional, baik perlengkapan, bangunan, karyawan, supplier semuanya sudah siap dan kemarin juga kita sudah mencari yayasan juga dan Alhamdulillah sudah siap,” ujarnya.

“Tinggal nanti nunggu launching dan ternyata untuk launching ini dijadwalkan dari BGN langsung, jadi kita tidak bisa langsung launching,” sambungnya.

Indra juga mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, di Jember sendiri nantinya akan berdiri kurang lebih 157 dapur sehat terbagi di 31 Kecamatan se Jember.

“Untuk satu dapur sehat melayani 3.000 siswa, mulai dari siswa paud, TK, kemudian SD, SMP, sampai dengan pondok pesantren. Terkait jumlah dapur sehatnya mungkin akan bisa bertambah, apabila nanti kita planning dengan faktor jarak, karena untuk jarak tidak boleh lebih dari 4 km,” ungkapnya.

“Nanti pada saat pendirian dapurnya akan kita rencanakan sehingga dapur ini yang nanti akan merapat ke sekolah. Jadi pada saat pendirian dapur nanti akan ada evaluasi, akan ada verifikasi, letak lokasi dapurnya sendiri ini bagaimana bisa meng-cover sekolah-sekolah atau tidak,” sambungnya.

Lanjut Indra, untuk operasional program MBG di Kabupaten Jember, rencananya akan dimulai bulan Maret ini.

“Untuk tanggalnya nanti saya tanyakan lagi kepada Kepala Dapur. Karena yang menentukan siap dan tidak siapnya operasional ini adalah dari Kepala Dapur atas persetujuan dari BGN,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *