BeritaHeadline

Cegah Maraknya Pengemis Musiman Jelang Ramadan, Satpol PP Sumenep Siap Perketat Pengawasan

718
×

Cegah Maraknya Pengemis Musiman Jelang Ramadan, Satpol PP Sumenep Siap Perketat Pengawasan

Sebarkan artikel ini
Pengemis
Kasat Pol PP Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi. Foto: Rifki/locusjatim.com

Sumenep, locusjatim.com Menjelang Ramadan, fenomena pengemis musiman kembali muncul di beberapa titik strategis di Sumenep.

Merespons hal tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumenep memperketat pengawasan untuk menertibkan aktivitas mereka, terutama di kawasan Taman Bunga, perempatan jalan, dan Masjid Jamik.

Kasat Pol PP Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi, mengatakan bahwa patroli rutin terus dilakukan untuk mengawasi para pengemis yang sering muncul di momen-momen tertentu, termasuk saat Ramadan.

Menurutnya, jika ada laporan dari masyarakat mengenai pengemis musiman, terutama yang membuat resah, maka pihaknya siap bergerak cepat.

“Kami tetap awasi di beberapa titik. Jika ada laporan, masyarakat bisa langsung menghubungi call center 112. Kami akan segera menindaklanjuti dengan pola patroli maupun respons cepat terhadap laporan,” ujar Wahyu.

Selain melakukan patroli, Satpol PP juga bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk menangani pengemis yang diamankan. Mereka akan dititipkan ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) dan diberikan pembinaan selama lima hari sebelum dipulangkan.

Wahyu mengatakan, beberapa dari pengemis di Sumenep sebenarnya berasal dari keluarga yang cukup mampu.

Oleh karena itu, pihaknya lebih fokus pada penertiban dan edukasi agar mereka tidak kembali mengemis dan mengganggu ketertiban masyarakat.

Satpol PP juga mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada pengemis di jalanan, karena hal tersebut, bisa memperkuat kebiasaan mereka untuk terus mengemis.

Bahkan, jika ada keluhan atau keresahan terkait keberadaan pengemis, masyarakat bisa segera melaporkan ke call center 112 untuk tindakan lebih lanjut.

“Bantuan sosial bukan ranah kami, itu ada di Dinas Sosial dan bagian Kesejahteraan Rakyat. Jika memang ada warga yang benar-benar tidak mampu, mereka bisa langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *