BeritaHeadline

Kenalkan Blue Economy, Mr Philip Gu Siap Investasi Besar-besaran di Sektor Kelautan Sumenep

1442
×

Kenalkan Blue Economy, Mr Philip Gu Siap Investasi Besar-besaran di Sektor Kelautan Sumenep

Sebarkan artikel ini
Sumenep
Mr Phillip Gu dan bupati sumenep saat konferensi pers tentang budidaya lobster. Foto: Rifki/locusjatim.com

locusjatim.com, Sumenep – Peduli pada pembangunan yang berkelanjutan dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan di wilayah kelautan, Founder & CEo Stemsell United Limited Seaweed Island Singapura, Mr Phillip Gu datang ke Sumenep dan memperkenalkan blue economy yang berfokus pada hal tersebut.

Selain mengenalkan konsep blue Economy, pria asing itu juga mengatakan kesiapannya untuk berinvestasi besar-besaran di sektor kelautan di Kabupaten Sumenep.

la mengaku akan menanamkan modal sebesar $1 Miliar atau setara dengan Rp 16.358.580.100.000 yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal di wilayah kelautan dan perikanan di Kota Keris, sehingga nilai jual FX bisa lebih tinggi.

Menurutnya, blue economy memiliki potensi yang sangat besar dalam menaikkan harga jual hasil laut Sumenep, seperti lobster, teripang dan rumput laut.

Untuk memaksimalkan hal tersebut, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Bandar Laut Dunia (Balad) grup yang telah lebih dulu menggagas terkait rencana investasi dalam budidaya 10 juta lobster.

Tak hanya itu, ia juga menerangkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan Sumenep dari pengelolaan sektor kelautan dengan konsep blue economy.

la menilai dengan kekayaan laut yang dimiliki Sumenep, bukan tidak mungkin keuntungan yang didapatkan mencapai 4 miliar USD. Ia mencontohkan, dalam 800 hektar budidaya lobster, setiap tahun bisa menghasilkan keuntungan sebesar 2 miliar USD yang setara dengan Rp 32.721.700.000.000

Kendati demikian, ia mengatakan untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan beberapa hal pendukung, Mulai dari investasi, teknologi, segmentasi pasar dan orang-orang yang ahli di bidangnya.

“Asalkan dikelola dengan sangat baik oleh orang-orang yang memang ahli di bidangnya,” ucapnya.

Kemudian, dari potensi tersebut, lanjutnya bisa tercipta lapangan kerja bagi masyarakat. Sebab untuk merealisasikan proyek itu, pihaknya membutuhkan kurang lebih 30 ribu tenaga kerja.

Para pekerja tersebut ada yang akan bekerja di laut untuk budidaya, sementara sisanya akan bekerja di daratan sesuai kebutuhan, termasuk untuk transportasi.

Untuk itu dia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep agar menyediakan beberapa hal, seperti regulasi yang jelas, keamanan, Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas hingga penyediaan penyimpanan hasil laut atau Sea Bank.

“Untuk tenaga kerja akan lebih banyak melibatkan masyarakat lokal, karena industri ini milik orang Sumenep, mereka hanya partner,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep achamd Fauzi Wongsojudo menyambut hangat rencana yang dibawa oleh Mr Philip Gu dengan menggandeng Balad Grup tersebut.

Fauzi mengaku, kolaborasi itu bisa memaksimalkan potensi atau kekayaan yang ada di Sumenep, khususnya di sektor kelautan.

Namun, dirinya juga menegaskan, agar proyek blue economy itu akan lebih banyak memberdayakan masyarakat lokal dengan menjadikan mereka sebagai tenaga kerja di sana.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta para investor agar bertanggung jawab dalam menjaga ekosistem kelautan yang menjadi sektor investasi. Sehingga keberlanjutan dari proyek tersebut benar-benar terjaga.

“Insyaallah ini adalah kerjasama jangka panjang,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *