Berita

Sembilan Siswa SDN Toronan 1 Diduga Keracunan MBG, Tiga Sampat Dilarikan ke Puskesmas

687
×

Sembilan Siswa SDN Toronan 1 Diduga Keracunan MBG, Tiga Sampat Dilarikan ke Puskesmas

Sebarkan artikel ini
Sejumlah siswa saat berada di Puskesmas Kowel Pamekasan. Foto: Istimewa

Pamekasan, locusjatim.com – Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kowel, Kabupaten Pamekasan.

Sembilan siswa SDN Toronan 1 mengalami gejala mual dan sakit perut setelah menyantap makanan program MBG di sekolah, Selasa (15/10/2025).

Tiga dari sembilan siswa tersebut dilarikan ke UPT Puskesmas Kowel untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara enam lainnya memilih pulang karena kondisi mulai membaik.

Dokter UPT Puskesmas Kowel, dr. Fadiah Ulfa Khairina, membenarkan adanya laporan dari pihak sekolah terkait sembilan siswa yang mengalami gejala diduga akibat keracunan makanan.

“Benar, ada sembilan siswa yang mengalami gejala mual dan sakit perut. Tiga di antaranya dibawa ke puskesmas untuk diperiksa dan mendapatkan perawatan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).

Menurut Fadiah, gejala yang dialami para siswa umumnya berupa mual, muntah, dan nyeri perut. Setelah dilakukan pemeriksaan dan observasi selama sekitar dua jam, ketiganya diperbolehkan pulang karena kondisi sudah stabil.

“Setelah kami observasi, ketiga siswa tersebut sudah bisa berjalan sendiri dan tidak tampak lemas. Kami sarankan rawat jalan di rumah, namun jika muncul gejala lanjutan agar segera dibawa ke UGD,” tambahnya.

Pihak puskesmas juga telah melakukan pengambilan sampel makanan yang disajikan dalam program MBG hari itu untuk diteliti di laboratorium. Menu MBG di SDN Toronan 1 diketahui terdiri dari nasi goreng, sayur, rolade, susu, dan anggur.

“Kami ambil sampel nasi goreng, sayur, dan rolade untuk diuji. Jadi kami belum bisa memastikan penyebab pastinya sebelum ada hasil laboratorium,” jelasnya

Saat ini, pihak puskesmas masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan sumber penyebab dugaan keracunan tersebut.
Sementara kegiatan makan bergizi di sekolah tersebut untuk sementara dihentikan sementara waktu hingga hasil investigasi keluar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *