Pamekasan, locusjatim.com – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah gedek di Jalan Basar Gang 5, RT 02 RW 04, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, pada Sabtu (03/05/2025) dini hari. Peristiwa tragis yang terjadi sekitar pukul 04.05 WIB itu menewaskan seorang penyandang gangguan jiwa (ODGJ) bernama Fendi (33) yang terjebak dalam kobaran api.
Korban yang diketahui dalam kondisi terpasung itu tidak sempat diselamatkan meski sang ayah, Kawi (70), sempat berupaya menariknya keluar dari rumah yang sudah dilalap api.
Kapolsek Pamekasan, AKP Junairi Tirto Admojo, S.H, membenarkan insiden memilukan ini.
“Benar, telah terjadi kebakaran rumah yang menyebabkan satu korban jiwa. Korban atas nama Fendi, seorang ODGJ, meninggal dunia di lokasi kejadian,” ungkap AKP Junairi.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari kepolisian, peristiwa ini bermula ketika Fendi tiba-tiba berteriak dari dalam rumah, memberitahu ayahnya bahwa terjadi kebakaran. Saat Kawi mendekat, ia melihat api sudah menjalar di dinding rumah yang terbuat dari gedek atau anyaman bambu, material yang sangat mudah terbakar.
Kawi sempat berusaha keras menarik anaknya keluar, namun Fendi dalam keadaan terpasung, membuat proses evakuasi nyaris mustahil dilakukan sendiri.
“Waktu itu korban berteriak ‘kebakaran!’, lalu ayahnya melihat api sudah membakar dinding rumah. Karena korban dalam keadaan terpasung, Kawi keluar rumah untuk meminta bantuan warga,” terang Kapolsek.
Namun, nahas. Saat warga berdatangan, api telah membesar dan menghanguskan seluruh bangunan dalam hitungan menit. Fendi ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah api berhasil dipadamkan.
Hasil penyelidikan sementara menyebutkan, kebakaran kemungkinan besar dipicu oleh puntung rokok yang masih menyala. Diketahui, korban kerap diberi rokok dan korek api oleh keluarganya, meski dalam kondisi kejiwaan yang tidak stabil.
“Diduga kuat sumber api berasal dari puntung rokok. Korban memang terbiasa merokok dan sering diberikan korek api oleh orang tuanya,” tambah AKP Junairi.
Akibat kejadian tersebut, selain menelan korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai Rp25 juta. Api berhasil dipadamkan berkat kerja sama antara petugas pemadam kebakaran, aparat kepolisian, dan warga sekitar yang turut membantu proses pendinginan.
Usai proses evakuasi, jenazah Fendi diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini menyisakan duka mendalam, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap sumber api di lingkungan rumah, terutama bagi keluarga yang memiliki anggota dengan kebutuhan khusus.
“Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, apalagi jika di rumah terdapat anggota keluarga yang memerlukan perhatian khusus,” pungkas Kapolsek.