Sumenep, locusjatim.com– Puskesmas Pragaan menggelar Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Balai Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan, guna membahas berbagai persoalan kesehatan masyarakat, Selasa (11/03/2025).
Salah satu perhatian utama dalam forum tersebut, adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri yang tengah melanda wilayah Kecamatan Pragaan.
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh Penjabat (PJ) Kepala Desa Pakamban Laok beserta perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kader Forum Kesehatan Desa (FKD), tokoh masyarakat, tokoh agama, Karang Taruna, serta Tim Kesehatan dari Puskesmas Pragaan.
Kepala Puskesmas Pragaan Baharudin Mutheri, yang turut hadir dan memberikan pemaparan mengenai kondisi kesehatan masyarakat yang perlu segera ditangani.
Menurutnya, kasus difteri di Kecamatan Pragaan sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Bahkan, sudah ada pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
“Saat ini Kecamatan Pragaan mengalami KLB difteri. Ada kasus yang berujung pada kematian, sehingga diperlukan langkah pencegahan yang cepat dan terkoordinasi. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah Outbreak Response Immunization (ORI) serentak di seluruh wilayah Kecamatan Pragaan,” ujarnya.
ORI atau imunisasi tanggap darurat difteri ini menjadi langkah strategis dalam memutus rantai penyebaran penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut. Dalam kesempatan tersebut, pihak Puskesmas juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam program imunisasi guna melindungi diri dan keluarga.
Sebelum pelaksanaan MMD, Kader Kesehatan Desa telah melakukan Survey Mawas Diri (SMD) dengan mendatangi rumah-rumah warga. Survei tersebut, bertujuan untuk memetakan berbagai masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Hasil survei kemudian dibahas dalam MMD untuk menentukan prioritas permasalahan yang perlu segera ditangani.
Musyawarah itu, kata dia juga memiliki sejumlah tujuan seperti meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan kesehatan yang ada di lingkungannya. Selanjutnya, mendorong kerja sama antarwarga dalam menanggulangi permasalahan kesehatan.
“Selain itu juga untuk menyusun rencana aksi bersama sebagai solusi dari permasalahan kesehatan yang telah dipetakan,” lanjutnya.
Selain membahas difteri, Kepala Puskesmas Pragaan juga mengingatkan masyarakat mengenai risiko tinggi pada ibu hamil. Ia menegaskan bahwa kehamilan harus dipersiapkan dengan baik, baik dari segi kesehatan fisik, mental, maupun kondisi finansial.
Dengan adanya musyawarah ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan siap bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di Desa Pakamban Laok dan wilayah Kecamatan Pragaan secara keseluruhan.
“Semua ibu hamil dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi. Jadi, pasangan yang ingin memiliki anak harus benar-benar mempersiapkan diri, baik dari segi kesehatan, mental, maupun ekonomi,” tutupnya.