Berita

Jambore Pramuka Bluto Angkat Budaya Lokal, Dari Egrang hingga Sumpitan

699
×

Jambore Pramuka Bluto Angkat Budaya Lokal, Dari Egrang hingga Sumpitan

Sebarkan artikel ini
Jambore kwarran Bluto 2025
Wakil Ketua Bina Wasa Kwartir Cabang Sumenep, Kak dr. H. Musleh Wahid saat buka kegiatan jambore kwarran bluto.Foto: Istimewa

Sumenep,locusjatim.com Jambore Kwartir Ranting (Kwarran) Bluto resmi dibuka di Lapangan Kerap, Desa Aengdake, Kecamatan Bluto, Selasa (12/8/2025). Pembukaan dilakukan oleh Wakil Ketua Bina Wasa Kwartir Cabang Sumenep, Kak dr. H. Musleh Wahid, M.Pd, melalui pemukulan gong.

Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, 12–14 Agustus 2025, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai pangkalan Pramuka se-Kecamatan Bluto.

Dalam sambutannya, Kak Musleh Wahid menyampaikan bahwa Jambore tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana membentuk karakter, melatih kemandirian, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Menurutnya, panitia juga telah menyiapkan sejumlah kegiatan yang memadukan keterampilan kepanduan dengan pelestarian budaya lokal. Lomba enggrang, permainan tradisional sumpitan, dan kegiatan edukatif lainnya menjadi agenda utama.

“Semoga kegiatan ini menjadi wadah bagi adik-adik Pramuka untuk belajar, berkreasi, dan mengamalkan nilai-nilai Dasa Darma dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Diketahui, permainan tradisional dipilih untuk mengajak peserta mengenal dan melestarikan warisan budaya daerah, selain mengasah keterampilan fisik dan mental.

Suasana pembukaan berlangsung meriah dengan yel-yel khas dari setiap regu yang memenuhi area lapangan. Selain lomba, peserta akan mengikuti materi kerja sama tim, sportivitas, dan keterampilan hidup yang disesuaikan dengan semangat kepanduan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, hari pertama Jambore ditutup dengan penampilan seni dari masing-masing regu yang menambah keakraban antar anggota.

Jambore Kwarran Bluto 2025 diharapkan mampu meninggalkan kesan positif bagi peserta sekaligus memperkuat peran Pramuka dalam membentuk generasi muda yang mandiri dan mencintai budaya lokal.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *