BeritaHeadline

Sedang Mencari Jamur, Remaja Umur 14 Tahun Tewas Tersambar Petir

945
×

Sedang Mencari Jamur, Remaja Umur 14 Tahun Tewas Tersambar Petir

Sebarkan artikel ini
Jember
Bocah di jember meninggal dunia usai tersambar petir saat mencari jamur. Foto: Istimewa

Jember, locusjatim.com Bocah laki-laki berumur 14 tahun dengan inisial MK meninggal dunia usai tersambar petir saat mencari jamur bletong di area pembuangan limbah Pabrik Gula (PG) Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Rabu (19/02/2025).

Kejadian tersebut bermula ketika MK mengajak 2 orang temannya untuk mencari jamur bletong di area setempat. Namun karena temannya tersebut tidak mendapat izin oleh orangtuanya, akhirnya MK berangkat sendiri.

Kapolsek Semboro Iptu Andrias Suryo Rubedo membenarkan kejadian tersebut, ia juga mengatakan TKP dengan rumah korban berjarak kurang lebih 100 meter.

“Jadi menurut saksi, sebelum hujan disertai petir tersebut, korban naik ke gundukan pembuangan limbah pabrik Semboro dan anak ini masuk tanpa izin. Rumah korban juga tidak jauh dari TKP,” ujarnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (19/02/2025).

“Nah setelah anak ini berada di TKP, kemudian terjadi hujan disertai petir. Karena hujan itu, kemudian orang-orang pada minggir untuk berteduh,” sambungnya.

Lanjut Andrias, para saksi menemukan jenazah korban dengan posisi telungkup, memakai kaos lengan panjang warna abu-abu dan celana pendek warna hitam, serta tangannya memegang jamur bletong hasil pencarian korban.

“Menurut keterangan saksi, sepertinya korban itu mau turun, kelihatannya seperti mau turun tapi tidak sempat, karena ketingginya sekitar 10 meter. Sehingga mungkin petir pertama yang menyambar korban,” ulasnya.

“Jenazah korban ditemukan oleh petugas keamanan pabrik, setelah hujan dan petir tersebut reda,” Sambungnya.

Dari kejadian tersebut, lanjut Andrias, jenazah langsung dievakuasi dan dikembalikan kepada pihak keluarga.

“Karena pihak keluarga keberatan untuk dilakukan autopsi, kita hanya melakukan visual dari luar saja. Kemudian korban kita kembalikan kepada pihak keluarga, untuk selanjutnya dimakamkan dengan layak,” ujarnya.

Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh Ketua RW 017 Sudarmanto, dirinya juga mengakatan korban tersebut sehari-hari hanya tinggal bersama neneknya.

“Jadi ada laporan orang tersambar petir, memang saat itu hujan sudah agak reda tinggal gerimis saja, namun juga terdengar petir cukup keras beberapa kali. Kemudian diketahui orang yang bekerja sebagai mandor di PG Semboro, menginformasikan ke petugas keamanan pabrik itu, bilang ada orang tergeletak. Ternyata ya korban itu yang tersambar petir,” ujarnya.

“Korban itu kasihan, dia korban dari perceraian orang tuanya. Bapak dan ibunya bercerai, masing-masing pergi merantau. Korban hanya hidup dengan neneknya. Itupun bukan nenek kandung. Nenek ipar dari keluarganya,” sambungnya.

Saat itu, lanjut Sudarmanto, korban saat itu mencari jamur, untuk kebutuhan pangan dirinya dan sang nenek.

“Memang untuk uang, korban selalu dikirimin oleh orangtuanya. Tapi mungkin tidak cukup, karena untuk membantu neneknya juga,” ulasnya.

“Untuk sekolah dia tidak lanjut, karena teman-temannya diterima di sekolah negeri. Dia setahu kami di MTS, tapi tidak lanjut atau putus sekolah,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *