Sumenep, locusjatim.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Kementerian Sosial. Program ini bertujuan untuk membuka akses pendidikan yang lebih merata, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Mustangin, menegaskan bahwa daerahnya siap menjadi bagian dari inisiatif besar ini, yang juga diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan.
“Pendidikan adalah kunci utama untuk membuka peluang bagi anak-anak kurang mampu untuk keluar dari lingkaran kemiskinan,” ujar Mustangin.
Mustangin menjelaskan, Pemkab Sumenep sudah menerima instruksi dari Kementerian Sosial untuk mengusulkan lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan Sekolah Rakyat. Dalam langkah awal ini, pemerintah daerah diminta untuk menyusun proposal dengan berbagai syarat, di antaranya adalah menyediakan tanah seluas minimal 5 hektare yang bebas dari sengketa dan merupakan milik pemerintah daerah.
“Kami diminta untuk menyusun proposal dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, seperti luas tanah minimal 5 hektare yang merupakan milik Pemerintah Daerah, dan tanah tersebut harus bebas dari sengketa,” jelas Mustangin.
Lokasi yang diusulkan oleh Pemkab Sumenep adalah Desa Patean, dengan luas lahan antara 5 hingga 10 hektare. Jika disetujui, lahan tersebut akan digunakan untuk mendirikan tiga lembaga pendidikan, yaitu SD, SMP, dan SMA. Sekolah Rakyat ini nantinya akan diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), memberikan kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang layak. Mustangin berharap,
“Kami ingin melalui program ini, anak-anak di Sumenep mendapatkan kesempatan yang setara untuk meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik.”
Proses seleksi untuk memilih 200 lokasi Sekolah Rakyat yang akan dibangun di seluruh Indonesia sedang berlangsung. Tim dari Kementerian Sosial juga akan turun ke lapangan untuk memastikan bahwa lokasi yang diusulkan mudah diakses, tidak terpencil, serta memenuhi syarat tanah yang telah ditentukan. Mustangin berharap agar Desa Patean dapat memenuhi kriteria tersebut dan memperoleh persetujuan untuk pembangunan sekolah.
“Sekolah Rakyat menawarkan fasilitas asrama bagi para siswa dengan semua kebutuhan mereka akan disediakan secara gratis oleh pemerintah,” tambah Mustangin.
Program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, tetapi juga menyediakan fasilitas asrama yang lengkap. Setiap siswa yang diterima di Sekolah Rakyat akan tinggal di asrama dengan fasilitas yang disediakan secara gratis oleh pemerintah. Siswa akan diajarkan disiplin, moralitas, dan keterampilan hidup lainnya, selain pendidikan formal. Dengan begitu, mereka tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan kehidupan.
“Pendidikan karakter, seperti kedisiplinan, moralitas, dan tata cara kehidupan yang baik, menjadi bagian penting dari pembekalan bagi siswa Sekolah Rakyat, agar mereka siap menghadapi kehidupan dengan rasa percaya diri yang tinggi,” jelas Mustangin.
Mustangin mengungkapkan keyakinannya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib dan memutus mata rantai kemiskinan. Melalui program ini, Pemkab Sumenep berharap para siswa yang lulus dari Sekolah Rakyat dapat kembali ke masyarakat dengan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka, serta membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.
Mustangin berharap bahwa Program Sekolah Rakyat ini dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Sumenep dan membantu generasi muda di daerah tersebut untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.
“Kami berharap, dengan pendidikan yang baik, para siswa yang lulus dari Sekolah Rakyat ini akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan membangun masa depan yang lebih cerah,” tutupnya.