BeritaHeadline

TNI Jadi Motor Penggerak Pemerataan Program Makanan Bergizi Gratis di Bondowoso

1065
×

TNI Jadi Motor Penggerak Pemerataan Program Makanan Bergizi Gratis di Bondowoso

Sebarkan artikel ini
Program Makanan Bergizi Gratis
Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid. Foto: Heri/locusjatim.com

Bondowoso,locusjatim.com Di balik kesuksesan awal pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Bondowoso, peran aktif Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Distrik Militer (Kodim) 0822 menjadi pendorong utama dalam menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini minim intervensi gizi.

Program MBG yang merupakan kebijakan strategis nasional ini ditujukan bagi siswa-siswi sekolah dasar dan sederajat, untuk mengatasi stunting serta meningkatkan konsentrasi dan daya tahan belajar

Di Bondowoso, implementasinya tak hanya mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, tetapi juga dilaksanakan secara langsung oleh aparat TNI.

Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, menegaskan bahwa Kodim tidak sekadar menjadi pendamping, melainkan juga pengelola langsung salah satu dapur SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) yang saat ini telah melayani ribuan siswa.

“Yang sudah berjalan saat ini ada lima SPPG, satu di antaranya dikelola langsung oleh Kodim, sementara empat lainnya bermitra dengan pihak swasta atau masyarakat. Lokasinya tersebar di Pujer, Jambesari, Pakem, dan Dadapan,” ungkapnya, Rabu (06/08/2025).

Sebanyak 3.100 siswa di 20 sekolah telah merasakan manfaat langsung dari MBG. Dengan radius pelayanan 4–6 kilometer dari dapur penyedia, cakupan program ini mulai merambah lembaga pendidikan non-formal seperti pondok pesantren, membuka potensi kemitraan baru di masa depan.

Sementara itu, Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memperluas cakupan program melalui kolaborasi lintas sektor. Ia menyatakan bahwa pola pelaksanaan MBG di daerahnya sudah sejalan dengan skema nasional.

“Pelaksanaan Makanan Bergizi Gratis ini berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Ke depan, pengembangannya tinggal direplikasi ke daerah lain. Kami akan membackup, mendukung, dan menyukseskan MBG melalui berbagai lini dan komponen yang ada,” ujarnya.

TNI tak hanya memastikan kelangsungan dapur aktif, tetapi juga secara proaktif membimbing desa-desa yang potensial untuk bergabung. Salah satu contohnya adalah Desa Ardisaeng yang kini sedang didampingi untuk mendaftar sebagai pelaksana MBG.

“Terakhir kami sudah menjalin komunikasi dengan Kepala Desa Ardisaeng. Mereka berencana mendirikan dapur MBG, dan kami bantu arahkan proses pendaftarannya ke website BGN,” jelas Letkol Achmad Yani.

Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), dari total 44 lembaga pelaksana MBG di Bondowoso, baru 5 yang telah berjalan. Sementara 39 lainnya tengah menempuh berbagai tahap administratif, mulai dari verifikasi hingga penentuan kepala SPPG.

“Kalau tidak ada kendala, dalam 1 atau 2 minggu ke depan, jumlah SPPG yang aktif kemungkinan akan bertambah signifikan,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *