BeritaHeadline

RSUD dr Moh Anwar Sumenep Mulai Terapkan Operasi Minimal Invasif VABB dan RFA

1754
×

RSUD dr Moh Anwar Sumenep Mulai Terapkan Operasi Minimal Invasif VABB dan RFA

Sebarkan artikel ini
RSUD dr Moh Anwar Sumenep
Dokter spesialis RSUD dr Moh Anwar Sumenep dr Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk (Foto:RSUD/Locusjatim.)

LOCUSJATIM.COM, SUMENEP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh Anwar Sumenep, tak pernah kehabisan ide untuk berinovasi demi memberi kenyamanan dan pelayanan terbaik bagi pasien dan masyarakat.

Kali ini rumah sakit plat merah tersebut, telah menerapkan operasi minimal invasif Vacuum Assisted Breast Biopsy (VABB) dan Radiofrequency Ablation (RFA) di Poli Onkologi.

Dua teknik tersebut merupakan operasi untuk menghilangkan tiroid dan tumor payudara, dimana penyembuhannya tidak menyisakan luka sayatan yang lebar di lapisan kulit pasien.

Dokter spesialis RSUD dr Moh Anwar Sumenep dr Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk mengatakan layanan tersebut sudah mulai dioperasikan sejak bulan Agustus 2024 kemarin.

Lebih lanjut, dr ghaib menjelaskan VABB merupakan teknik operasi yang digunakan untuk mengatasi tumor payudara jinak. Melalui teknik ini, operasi payudara yang biasanya dilakukan dengan mengiris payudara sekitar dua sampai tiga sentimeter ini tidak diperlukan.

Sebab melalui teknik VABB, dokter hanya perlu membuat irisan kecil, lalu masukan alat yang diameternya 1/2 centimeter ke tempat tertentu dan dibantu dengan USG.

Kemudian dengan teknik khusus, dokter melakukan metode iris sedot, hingga benjolan yang ada tersebut sampai habis dan bersih. Sebenarnya, lanjut dr ghaib tindakan ini tidak hanya mengharuskan pasien disuntik mati rasa bukan bius total.

Namun, karena khawatir masih ada kekhawatiran dari pasien, maka pihak rumah sakit memutuskan untuk saat ini tindakan dilakukan dengan pembiusan total.

Melalui teknik itu, tambahnya pasien tidak memiliki luka bekas operasi yang lebar bahkan bisa langsung pulang setelah tindakan dilakukan.

Sementara untuk Radiofrequency Ablation (RFA) kata dr ghaib adalah prosedur medis yang menggunakan energi panas dengan mengalirkan frekuensi tertentu, untuk menghancurkan penyakit dan jaringan abnormal.

Oleh sebab itu, teknik tersebut digunakan untuk mengobati kelainan tiroid atau gondok yang memang terbukti jinak, tanpa menggunakan pisau bedah sama sekali, karena dokter hanya perlu memasukan elektroda yang besarnya seperti abocath atau jarum infus nomor 16 ke tumur tiroid yang dipandu melalui USG.

Setelah itu, setiap lapisan setebal satu sentimeter akan dialiri elektroda dengan frekuensi tertentu dari teknik RFA yang ditujukan untuk membunuh sel-sel tumor.

Kemudian, lanjutnya dokter akan tetap memantau perkembangan pasien dari pengobatan setiap 3-6 bulan sekali dengan pemeriksaan USG.

Ia menggaris bawahi, melalui teknik ini pasien tidak langsung melihat hasil dari operasi yang dilakukan. Tetapi seiring berjalannya waktu usai RFA tumor tersebut akan mengecil dengan sendirinya.

“Jadi kita bisa memantau ketepatan dari elektroda ke nodul yang kita inginkan, dan lapis demi lapis, kita lakukan RFA, sehingga membunuh sel-sel tumor dan nanti akan terjadi nekrosis. Nekrosis itu mati ya,” jelasnya.

Dr ghaib mengungkapkan saat ini, kedua teknik tersebut juga sudah tercover BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya operasi yang membengkak.

“Berdasarkan persetujuan direksi, khususnya ibu direktur pelayanan ini (VABB dan RAF, Red) juga telah tercover BPJS Kesehatan,” tutupnya.

Diketahui, RSUD dr Moh Anwar Sumenep jadi rumah sakit kedua yang menghadirkan kedua teknik tersebut untuk pengobatan penderita tiroid maupun kanker payudara di Jawa Timur (Jatim) setelah RSUD dr Soetomo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *