LOCUSJATIM.COM, SURABAYA- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menggelar kegiatan Akademi Digital Lansia, yang diikuti oleh 100 peserta dari delegasi Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PPRK) MUI Jatim.
Ketua Komisi PPRK MUI Jatim Udji Asiyah mengatakan, pelatihan tersebut sebagai respons fenomena perubahan digital, yang mana lansia sering kali menjadi kelompok yang tertinggal, mengalami kesenjangan digital karena keterbatasan akses atau pemahaman.
Menurutnya, pelatihan ini meliputi berbagai materi yang dibutuhkan para lansia untuk menjaga keamanan dalam berinteraksi di dunia maya. Di antaranya adalah pencegahan penipuan online, memahami hoaks, serta bagaimana memverifikasi informasi yang diterima melalui internet dan media sosial.
“Dengan tema Lansia Berbudi (Bugar Bersama Digital), Akademi Digital Lansia berupaya memberikan edukasi yang berfokus pada tiga aspek utama yaitu bugar menghadapi penipuan, bugar saat pemilu, dan bugar mengindra hoaks. Ketiga fokus ini dirancang untuk memberikan bekal kepada lansia agar lebih waspada dan cerdas di dunia digital,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Komisi PPRK telah bekerja sama dengan Tular Nalar selama 3 kali. Di tahun 2021 digelar ToT untuk khusus ormas perempuan muslim tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Tahun 2023 kami laksanakan dua program Akademi Digital Lansia dengan fokus kepada akses aman, pintar dan cakap digital serta Sekolah Kebangsaan yang bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Surabaya. sedangkan tahun 2024 ini Akademi Digital Lansia kita fokuskan pada lansia bugar bersama digital,” tambahnya.
Selaras dengan itu, Dr. Lilik Hamidah, Ketua Panitia mengungkapkan bahwa kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan ketrampilan dalam literasi digital.
“Setiap hari kita mendapatkan informasi yang tidak terbendung. Dimana kadang-kadang di situ ada hoaks, berita bohong, bahkan terjadi penipuan. Oleh karena itu, Akademi Digital Lansia ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam literasi digital terutama untuk mengedukasi para lansia jangan agar cerdas, sehingga tidak menjadi korban penipuan, berita bohong, hoaks di era digital sekarang ini,” pungkasnya.