LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Kebakaran kandang ayam terjadi di Dusun Babatan, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember pada Kamis (27/06/2024) sekitar pukul 00.15 WIB.
Kebakaran bangunan seluas 80×60 m tersebut, sempat membuat warga sekitar panik dan keluar rumah.
Menurut warga setempat Faisal (21), saat itu dirinya sedang menyetrum ikan di sekitar lokasi. Kemudian ia melihat kobaran api besar yang muncul dari kejauhan.
“Awalnya saya lihat api besar dari kejauhan, terus saya coba dekati. Ternyata yang terbakar itu kandang ayam milik warga sini juga mas,” kata Faisal pada wartawan, (27/06/2024).
Faisal juga mengatakan, kandang ayam itu milik warga bernama Zaini.
“Banyak warga juga berdatangan dan berusaha memadamkan api pakai alat seadanya, sambil menunggu Damkar datang sekitar jam setengah satu dini hari,” ulasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jenggawah, Aiptu A. Rinto mengatakan, dua kandang ayam terbakar ludes oleh api.
“Jadi yang terbakar itu ada 2 kandang ayam, untungnya saat itu kondisi kandang sedang tidak ada isinya. Kalau untuk penyebab kebakaran masih kami selidiki,” ujarnya singkat.
Komandan Regu B Damkar Pos Ambulu, Slamet Ariyanto mengatakan, pihaknya datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 00.35.
“Kami menerima laporan adanya kebakaran sekitar jam 12 lebih dini hari, kami langsung menerjunkan personel Damkar Regu B Pos Ambulu dan tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 00.35 dan dibantu oleh personel Damkar Mako B Jember,” ujarnya.
Terkait proses pemadaman, kata Slamet, berlangsung sekitar 4 jam lebih dengan 5 kali pengisian tangki mobil pemadam.
“Api benar-benar berhasil dipadamkan sekitar pukul lima pagi. Sejumlah personel juga masih standby di lokasi untuk proses pendinginan,” ungkapnya.
Lanjut Slamet, kandang milik zaini tersebut sedang kosong tidak ada ayam di dalamnya. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Untung saja kondisi kandang waktu itu sedang tidak ayamnya. Berdasarkan laporan dari pemilik kandang, kerugiannya kurang lebih mencapai lima miliar rupiah,” pungkasnya.