Sumenep, locusjatim.com – Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim mengingatkan terkait hal-hal krusial yang harus dimiliki oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Diantaranya, kedisiplinan dan keteladanan dalam bekerja. Menurutnya, dua hal tersebut merupakan kunci dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dua hal itu, kata dia juga bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memastikan pemerintahan tetap berjalan secara efektif dan berintegritas.
Selain itu, dirinya juga menekankan beberapa hal krusial lain yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh ASN, yakni kedisiplinan dan pelayanan yang berkualitas.
KH Imam mengatakan disiplin tidak hanya tentang hadir tepat waktu sesuai jam kerja, tetapi juga etos kerja, tanggung jawab, serta komitmen untuk menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.
Menurutnya, kedisiplinan di kalangan ASN tak hanya sebagai teladan kepada masyarakat, ratapi juga bentuk upaya dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Sebagai pelayan publik, tambahnya, sudah sepantasnya pelayanan menjadi prioritas utama dalam setiap aspek pemerintahan.
Untuk itu, ia meminta para ASN agar bisa memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan tepat sasaran, sehingga masyarakat tidak hanya terlayani dengan baik, tetapi juga terbantu dalam menyelesaikan urusan-urusan yang berkaitan dengan pemerintahan.
“Pertama masalah kedisiplinan, terus yang kedua masalah pelayanan yang cukup bagus (maksimal,red),” jelasnya, Selasa (25/02/2025).
Kemudian, sebagai ASN maka juga harus mampu memberikan teladan yang baik bagi masyarakat, yang dicerminkanndalam cara bersikap, berperilaku hingga berbicara.
Ia menilai, sikap, perilaku serta integritas ASN juga merupakan cerminan dari pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.
Untuk itu, ia berharap setiap elemen di Pemkab Sumenep, termasuk para ASN di pemerintahan dapat menjaga marwah birokrasi dengan menunjukkan sikap yang profesional dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Kedisiplinan, pelayanan serta tentunya memberikan uswah (keteladanan) yang baik, sehingga apapun yang tidak disampaikan tetapi memerlukan kebijakan, bisa diikuti,” pungkasnya.
