SUMENEP, locusjatim.com – Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar Pantai Lombang mendapat pinjaman modal dari BPRS Bhakti Sumekar.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar menjelaskan para pelaku UMKM itu dipilih berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep.
“Dipilih berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pariwisata yang memang mereka sudah lama jadi pedagang di sana jadi dipilih ada 50 orang,” jelasnya kepada sejumlah awak media, Selasa (26/09/2023).
Fajar mengaku tempat wisata yang dipilih sangat beralasan. Ia berpendapat Lombang adalah pantai yang paling indah di Kabupaten Sumenep apalagi ditambah dengan luasnya hamparan pasir yang dimilikinya.
“Lombang adalah yang paling indah di Sumenep. Wisata pantai yang paling indah menurut saya kemudian hamparannya luas,” tambahnya.
Pihaknya pun telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Pariwisata dalam pemberian pembiyaan bagi pelaku UMKM terutama di daerah dekat tempat wisata.
Hal tersebut dilakukan seiring dengan konsen pemerintah untuk menata kelola pantai Lombang agar bisa menarik lebih banyak wisatawan.
“Waktu itu Pak Kadis mengajak kepada kami untuk memberikan fasilitas kredit atau pembiayaan kepada pelaku usaha yang ada di sekitar pantai Lombang” paparnya.
Los itu dikenakan biaya Rp 8 juta perunit dan bisa diangsur hingga 24 bulan.
“Maksimal selama 24 bulan tanpa margin Kalau sekarang nggak ada sudah platform yang 6% menggunakan hanya 0,5% kredit murah,” imbuhnya.
Fajar menjelaskan saat ini pihaknya memang sedang fokus mensupport pelaku UMKM agar bisa terus berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terutama ketika kondisi perekonomian Indonesia masih belum stabil untuk menopang keinginan besar itu.
“Harus kita dorong agar mereka tumbuh usahanya dan permodalannya murah dan imbang, sehingga biaya yang harus dia keluarkan tidak terlalu banyak apalagi UMKM yang di dekat daerah wisata,” jelasnya.
Lebih jauh Fajar mengatakan lewat cara itu, ada dua keuntungan yang didapatkan, baik untuk pelaku UMKM maupun daerah pariwisata.
“ini ada dua nanti yang dapat, UMKM-nya tumbuh dan daerah wisatanya makin dikenal dan banyak pengunjung,” tandasnya.