LOCUSJATIM.COM, SUMENEP – Sumenep memiliki warisan tradisi kerajaan dalam bentuk kesenian kuda, yang masih lestari hingga saat ini.
Diantara beragam kesenian kuda itu ada Jaran Serak dan Jaran Kencak atau Kuda Menari dalam bahasa Indonesia.
Kedua kesenian kuda itu dulunya digunakan raja Sumenep untuk menyambut tamu-tamu besar kerajaan.
Seiring berlalunya waktu, saat ini kedua kesenian kuda itu kerap hadir di tengah-tengah masyarakat saat ada hajatan, seperti pernikahan, haflatul imtihan dan lain sebagainya.
Demi menjaga kesenian tersebut tetap lestari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar berbagai kegiatan pelestarian budaya di Kota Keris, termasuk Jaran Serak dan Jaran Kancak
Kegiatan-kegiatan tersebut dikemas rapi dalam Sumenep Calender of Event, yang dilaksanakan setiap tahun.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan untuk mensukseskan pagelaran budaya itu, dirinya melibatkan banyak pihak dan elemen-elemen di masyarakat, salah satunya pemilik kuda.
“Di Sumenep banyak beragam kesenian kuda. Kita libatkan dalam pagelaran ini sebagai pelestarian,” ungkapnya.
Menurutnya, pelestarian budaya tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, sehingga tradisi seni dan budaya bisa sama-sama dijaga.
Selain itu, dirinya menilai pagelaran seni budaya juga memiliki dampak positif bagi masyarakat umum, hingga para pelaku UMKM yang terlibat aktif meramaikan area kegiatan dan bisa membantu perputaran ekonomi di Sumenep.
