LOCUSJATIM.COM, SUMENEP– Menanggapi keluhan masyarakat terkait langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep berkoordinasi dengan Pertamina mengusulkan penambahan kouta untuk tahun 2023.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar meminta masyarakat untuk tidak panik, dalam merespon keadaan tersebut.
Permintaan itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk meminta distrobusi solar tambahan di wilayag Sumenep agar tetap mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2023 mendatang.
Apalagi pihaknya telah menerima beberapa laporan terkait antrian yang mengular untuk mendapatakn Jenis BBM Terntentu (JTB) itu.
“Antisipasinya, kita coba koordinasi dengan pihak Pertamina, untuk bisa ada tambahan kuota, setidaknya sampai akhir Desember nanti,” paparnya.
Kendati demikian, Dadang menjelaskan kondisi saat ini bukan ditengarai kalengkaan solar, melaonkan karena distrisbui di Sumenep tahun 2023 sudah melebih kouta yang ditetapkan.
Ia mengatakan pada bulan November lalu, kouta distribusi di Sumenep sudah mencapai 90 persen.
“Sekarang kan sudah Desember, jadi sebetulnya, kuotanya sudah sesuai. Tapi kita komunikasikan dengan Pertamina untuk penambahan itu,” tegasnya.
Sementara itu, sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah SPBU di Sumenep memang kehabisan persedian BBM jenis tersebut.
Sedangkan beberapa yang masih memiliki cadangan solar sebagaimana yang diungkapkan salah satu pengendara roda empat Eko mengharuskan masyarakat mengantri untuk bisa mengisi BBM jenis tersebut.
“Kalaupun ada kata teman-teman yang lain itu ya antreannya panjang,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kekosongan solar terjadi di SPBU Kalianget, Kolor, Terminal, STKIP dan Batuan.
