Berita

Suguhkan Nuansa Baru, Prosesi Penobatan Arya Wiraraja akan Dilaksanakan di Kalianget

121
×

Suguhkan Nuansa Baru, Prosesi Penobatan Arya Wiraraja akan Dilaksanakan di Kalianget

Sebarkan artikel ini
20231024 120917 0000
Flayer prosesi penobatan Arya Wiraraja (Foto: Pemkab Sumenep)

SUMENEP, locusjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep akan menggelar prosesi penobatan Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep dengan nuansa baru yang akan diletakan dan berpusat di Kecamatan Kalianget yang dikenal juga dengan julukan Kota Tua tepatnya di halaman PT Garam.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh Iksan mengatakan langkah itu diambil sesuai dengan yang dintruksikan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wangsojudo.

“Walaupun mungkin kontennya atau tampilannya nanti sama, tetapi kalau nuansanya berbeda kami punya keyakinan atas arahan yang terhormat Pak Bupati itu juga akan memiliki makna dan nuansa yang berbeda pula jadi menggugah masyarakat Sumenep utamanya Kaliangat,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (24/10/2023).

Iksan mengatakan untuk kegiatan pembuka pada Prosesi Arya Wiraraja dan Kirab Budaya yang masuk dalam rangkaian Hari Jadi Sumenep ke- 754 ini akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2023 mendatang dibuka dengan santunan anak yatim.

“Nanti acaranya yang pertama Pak Bupati akan menyantuni anak yatim, insyaallah sebanyak 754, tapi ini masih saya kroscek kembali,” imbuhnya.

Setelah santunan, kata Iksan, acara akan dilanjutkan dengan suguhan tari-tarian kolosal dengan tari Moang Sangkal sebagai pembuka.

Kemudain, sesudah itu barulah prosesi peonobatan Arya Wiraraja sebagai Adipati Kabupaten Sumenep.

Usai prosesi, akan ada beberapa kegiatan lain diantaranya Dhammong Kreasi, Topeng Dalang, Saronen jaran sarak. Barulah sesudahnya kirab budaya yang akan diikuti tujuh desa dari Kecamatan Kalianget dengan maksimal peserta 50 orang per desa.

Kemudian dilanjutkan dengan kirab masyrakat umum yang disusul oleh rombongan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lalu Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bupati Sumenep yang akan pawai menaiki kereta kencana yang selama ini di simpan di Museum Keraton Sumenep.

“Tujuh yang lainnya yang akan dipakai untuk Forkopimda itu milik masyarakat umum yang bisa dipinjam dan dipakai khusus untuk pawai kereta kencana tersebut,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *