Sumenep, locusjatim.com – Dinas Pendidikan Sumenep, menegaskan terkait pentingnya keseimbangan antra akhlak dan akademik, dalam upaya meningkatkan pendidikan karakter pada anak didik.
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan sejatinya dalam pendidikan tak hanya transfer ilmu, tetapi juga pembentukan kepribadian baik pada anak, sebagai bekal di masa depan.
Hal tersebut, kata dia adalah upaya melahirkan generasi yang memiliki karakter dengan moral kuat dan etos kerja tinggi.
“Kita ingin anak-anak tidak hanya jujur, tetapi juga rajin. Jangan sampai mereka punya akhlak yang baik, tapi malas. Sebaliknya, jangan hanya rajin tapi tidak memiliki moral yang kuat. Keseimbangan ini penting untuk membentuk karakter yang utuh,” paparnya.
Salah satu langkah untuk mencapai hal tersebut, kata dia, Disdik Sumenep telah menerapkan program Profil Pelajar Pancasila (P5) di beberapa sekolah, yang menanamkan nilai-nilai keimanan, berpikir kritis hingga menghargai perbedaan sejak dini.
Selain memberikan pemahaman terkait nilai-nilai tersebut, menurutnya pendidikan karakter juga bertujuan untuk membuat anak paham lantas mengimplikasikannya pada kehidupan.
Oleh sebab itu, ia menilai penerapan P5 bukan lah hal instan yang bisa dilihat satu atau dua hari, melainkan proses yang panjang dan butuh sinergitas semua pihak.
“Proses pembelajaran dalam P5 menekankan bahwa segala sesuatu membutuhkan proses, tidak bisa instan,” ungkapnya.
Untuk itu pula, dirinya mengimbau kepada pihak sekolah agar terus menjalin komunikasi dengan para orang tua agar ada keterhubungan antara guru dan wali murid.
Sehingga, saat di luar sekolah orang tua juga tetap berperan dalam memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak mereka di lingkungan masing-masing.
Melalui cara-cara tersebut, ia berharap ke depan Sumenep bisa mencetak generasi-generasi emas, yang tidak hanya unggul pada akademik, tetapi juga akhlak dan karakter yang kuat sebagai penerus bangsa.
“Kita sudah melihat beberapa sekolah yang memiliki sistem komunikasi baik dengan orang tua. Ini harus ditingkatkan agar pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga,” tutupnya.
