SUMENEP, locusjatim.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, berkomitmen untuk terus menekan angka inflasi hingga kemiskinan yang terjadi di wilayahnya.
Kali ini, masyarakat Sumenep tengah khawatir akibat dihadapkan dengan naiknya harga beras yang semakin meroket, hingga di angka Rp 13.400/kg untuk kualitas premium.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep Dadang Dedy Iskandar meminta, agar masyarakat tidak panik.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, guna menekan pelonjakan harga beras.
Menurutnya, untuk langkah jangka pendek, pihaknya bersama OPD terkait dalam hal ini Disperindag, secara gencar akan melakukan operasi pasar di sejumlah titik, termasuk wilayah kepulauan. Serta memastikan, kegiatan itu tepat sasaran.
Tak hanya itu, dirinya juga telah bersinergi dengan Bulog Pamekasan yang menaungi wilayah Madura, terkait penyediaan stok beras. Sehingga menurutnya, untuk ketersediaan beras di Kabupaten Sumenep masih terbilang aman.
Untuk solusi jangka panjang, pihaknya akan kembali mengaktifkan program Pemerintah Provinsi (Pemprov), yakni bekerjasama dengan Kabupaten/kota lain, terkait pengiriman komoditas andalan masing-masing daerah.
Selanjutnya, memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumenep, sebagai ujung tombak pemasok berbagai komoditi kepada pasar-pasar yang ada di wilayah setempat. Sehingga, dengan demikian, tidak akan terjadi selisih harga yang tinggi antar pasar.
“Untuk langkah pendeknya, kami gencarkan operasi pasar. Kemarin, kami sudah melaksanakan operasi di Pasar Anom dengan menggelontorkan 4,5 ton dan 3 ton beras di Pasar Bangkal,” jelasnya.
Pihaknya, bersama dengan Dinas Pertanian, nantinya juga akan berkoordinasi dengan para petani lokal, agar tidak lagi menjual hasil panen dalam bentuk gabah. Tentunya, juga dengan mencarikan target pasar yang jelas.
Dadang menegaskan, Pemkab Sumenep memang telah berkomitmen untuk terus menekan angka inflasi, hingga kemiskinan yang terjadi di wilayah Kota Keris.
“Masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan, kami akan lakukan upaya semaksimal mungkin, untuk menekan angka inflasi dan kemiskinan di Sumenep,” tandasnya.