LOCUSJATIM.COM, SUMENEP- Rapat koordinasi (Rakor) cipta kondisi, menjadi salah satu momentum Plt Bupati Sumenep Dewi Khalifah mengkampanyekan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai.
Dalam acara yang dihadiri Forkopimda Sumenep, KPU, Bawaslu, jajaran OPD, perwakilan pasangan calon bupati-wakil bupati, Forpimcam se-Kabupaten Sumenep, serta perwakilan partai politik, Plt Bupati menyatakan bahwa Rakor ini menjadi forum penting untuk membahas perkembangan politik serta dinamika yang terjadi di Kabupaten Sumenep.
Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Sumenep, agar menyikapi momen pesta demokrasi dengan kondisi hati yang tenang, alias tidak menciptakan huru-hara dengan beragam konflik.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Sumenep yang terdiri dari daratan dan puluhan kepulauan berpenghuni memiliki kerentanan terhadap potensi konflik. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang intens guna menciptakan suasana kondusif selama dan pasca pelaksanaan Pilkada 2024.
“Kita akui bahwa wilayah Kabupaten Sumenep ini sangat rentan dengan gesekan-gesekan yang menimbulkan konflik, sehingga diperlukan kordinasi yang intens dalam menciptakan suasana yang kondusif masa pelaksanaan dan pasca pilkada,” ucap Plt Bupati Sumenep.
Selain itu, Plt Bupati Nyai Eva sapaan akrabnya mengajak semua pihak untuk menyikapi Pilkada Sumenep dengan hati.
“Pemilu sebagai salah satu pilar utama demokrasi, esensinya memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih pemimpin dalam pemerintahan, yang bebas adil dan transparan,” kata Nyai Eva.
Dengan begitu kami mengajak kepada semua Paslon (Pasangan Calon) agar bisa menjaga kondusifitas hati dan mengondusifkan anak buat serta tim yang berada di bawahnya.
Kondusifitas hati seorang pemimpin dalam kondisi apapun tetap harus tenang dan fokus dan menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman sehingga semua pendukung tetap berfikir positif, sehat dan damai,” terangnya.
Dirinya berharap semua para Paslon mengedepankan dialog dan komunikasi yang baik dan pastikan para calon bisa meredam prilaku pendukung yang sekira dapat mengganggu stabilitas sosial masyarakat.
“Perbedaan itu pasti, tapi kita harus dalam suasana hati yang baik sehingga akan tercipta kondusifitas pilkada yang aman tentram,” tutupnya.