LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Mantan Komisioner KPU Jawa Timur, Gogot Cahyo Baskoro. Ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Jember Muhammad Fawait dan Djoko Susanto. Penunjukan dilaksanakan di New Sari Utama Hall, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (22/09/2024).
Dalam acara bertajuk “Baiat Cinta” tersebut, tak hanya ketua yang ditunjuk. Namun sekaligus menunjuk seluruh anggota tim pemenangan Fawait-Djoko untuk bertarung dalam kontestasi pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Bacabup Gus Fawait mengatakan, penunjukan mantan komisioner KPU Jatim itu akan menjadi kekuatan bagi dirinya dan pak Djoko, terlebih sosok Gogot merupakan sosok yang dinilai senior dan berpengalaman.
“Bagi saya beliau (Gogot) adalah orang hebat, beliau-beliau (tim pemenangan) adalah tokoh penting. Mereka yang akan memastikan Pilkada 2024 ini berjalan dengan lancar. Pesta demokrasi harus bahagia, harus senang-senang tidak boleh black campaign. Kita punya komitmen itu,” ujar Fawait, Minggu (22/09/2024).
“Jadi beliau-beliau ini punya komitmen bersama-sama kami agar tidak melakukan black campaign (menyerang lawan politik secara personal). Kalau negative campaign (kritik lawan politik) boleh ya, mengkritisi boleh kan dan itu sah secara undang-undang dan aturan yang ada,” sambungnya.
Dalam tim pemenangan itu, lanjut Fawait, terdapat banyak tokoh-tokoh ternama di Jember yang turut menjadi bagian dalam mendukung Fawait-Djoko menjadi bupati dan wakil bupati periode 2025-2030.
“Saya fikir ini sebetulnya anugerah ya bagi saya dan pak Djoko. Karena banyak tokoh-tokoh yang luar biasa, baik level Provinsi maupun level Kabupaten Jember. bahkan Nasional yang bergabung dengan kita,” ungkap Fawait.
Lanjut Fawait salah satu tokoh terkenal yang tergabung dalam tim pemenangan Fawait-Djoko, adalah mantan Bupati Jember periode 2005-2015 MZA Djalal dan Ketua Asosiasi Petani Tebu Jember, M Arum Sabil.
“Ada beberapa tokoh besar yang bersama kita, yang bersedia dengan sukarela untuk berjuang bersama kami. Melakukan perubahan di Kabupaten Jember,” ujarnya.
“Sehingga ada keinginan yang sama, antara para tokoh-tokoh. Termasuk saya bangga karena beliau (ketua tim pemenangan) adalah mantan komisioner KPU di Jember dan di Provinsi. Sekretarisnya mantan komisioner Bawaslu, bersedia berjuang bersama kami,” sambung Fawait.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Fawait-Djoko, Gogot Cahyo Baskoro mengaku terharu atas amanah yang diberikan paslon Fawait-Djoko pada dirinya.
“Saya terus terang merasa terharu, karena mendapatkan amanah, mendapatkan kepercayaan dari Gus Fawait dan pak Djoko ini. Beliau memilih saya sebagai ketua tim pemenangan dan saya merasa beliau berdua adalah pasangan yang ideal, pasangan yang serasi yang mampu untuk membawa perubahan yang lebih baik di Kabupaten Jember. Mampu menjawab kecemasan, kegelisahan yang ada,” ungkap Gogot.
Terkait rencana memenangkan paslon Fawait-Djoko, lanjut Gogot, dirinya merasa optimis karena didukung oleh ratusan bahkan ribuan simpatisan dari para relawan.
“Gus Fawait disupport oleh banyak relawan, relawan laskar sholawat nusantara, srikandi laskar sholawat nusantara atau berbagai relawan lainnya. Sampai mencapai 45 relawan yang sudah memiliki basis di tingkat kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.
Seperti diketahui, paslon Fawait-Djoko diusung oleh 7 partai politik parlemen dengan dukungan sebanyak 42 kursi parlemen.
“Jadi kita mencoba untuk memanfaatkan semua kekuatan, semua potensi yang kita miliki. Baik itu partai politik, relawan termasuk juga bisa jadi mungkin tidak dimiliki oleh tim sebelah adalah anggota legislatif. Mulai dari DPRD Kabupaten Jember yang jumlahnya 42 orang dari 50 anggota DPRD Jember, kemudian di DPRD Provinsi sampai DPR RI,” ulasnya.
Proses pembagian tugas dalam tim, kata Gogot, akan dilakukan secara merata dan pastinya bersatu dalam rencana pemenangan paslon tersebut.
“Jadi insyaallah kita semua akan bersatu padu untuk memenangkan Gus Fawait dan pak Djoko. Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember. Nanti kita bagikan, semua strukturnya. Tapi ini adalah perpaduan. Ada kalangan mantan birokrat, kemudian ada dari partai politik, ada dari profesional, serta dari relawan,” ungkapnya.
“Di struktur itu sudah ada pembagian tugas masing-masing, ada 8 wakil ketua bidang yang nantinya kita akan diskusikan kesana semuanya dan mereka bekerja dengan tupoksi yang kita akan atur,” sambungnya.
