Berita

Alasan Bertugas, Anggota Komisi II DPRD Sumenep Bikin Audiensi Polemik KKKS MGA Utama Energi Gagal Terlaksana

749
×

Alasan Bertugas, Anggota Komisi II DPRD Sumenep Bikin Audiensi Polemik KKKS MGA Utama Energi Gagal Terlaksana

Sebarkan artikel ini
Foto Post 20240625 181412 0000
Koordinator GMPS bersama staf yang bertugas di Ruang Komisi II DPRS Sumenep (Foto: Istimewa)

LOCUSJATIM, SUMENEP– Audiensi terkait polemik KKKS MGA Utama Energi di Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken, bersama Komisi II DPRS Sumenep gagal terlaksana.

Kegagalan audiensi yang harusnya digelar hari ini, Senin, (25/06/2024) itu diduga karena para anggota Komisi II DPRD Sumenep, tak ada di ruangan, dengan alasan sedang bertugas.

Kondisi itu mendulang kekecewaan bagi Gerakan Mahasiswa Peduli Sepanjang (GMPS), yang saat itu sudah berada di ruang Komisi II DPRD Sumenep.

Padahal, menurut Koordinator GMPS Ahyatul Karim, pihaknya sudah berkirim surat sejak Jumat (21/06/2024) kemarin.

Diinformasikan, audiensi tersebut memprotes hadirnya PT MGA Utama Energi di Kepualauan Sapeken, khususnya Desa Sepanjang, karena dinilai akan berdampak buruk terhadap masyarakat sekitar.

“Kami sudah menyaksikan sejarah kelam meledaknya kapal tanker tahun 2010 yang mencemari lautan,” kenang Karim.

Selain itu, masyarakat juga sempat mengalami gagal panen, kehadiran PT MGA Utama Energi dikhawatirkan terjadi hal yang sama.

“Kami menuntut agar PT MGA Utama Energi melakukan sosialisasi, membayar hutang ke BUMDes setempat, dan menjaga kelestarian ekosistem Desa Sepanjang,” tegasnya.

Sementara itu, Staf Sekretariat DPRD Sumeneo, Jazuli, menerangkan bahwa audiensi tersebut benturan dengan Jadwal Pansus.

“Mohon maaf sekarang tidak bisa ditemui oleh anggota DPRD. Kami akan koordinasi lebih lanjut untuk dijadwalkan ulang,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, tentang aspirasi aktivis GMPS, Tio Rizky selaku Permitte dan Formalities PT MGA Utama Energi mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi pada bulan Agustus tahun 2023.

“Kami sudah melakukan sosialisasi pada bulan Agustus 2023, karena pada saat sosialisasi di Sepanjang dianggap tidak diakui, dari Kades mengarahkan sosialisasi di Sumenep, akhirnya kami adakan sosialisasi juga di Sumenep,” jelasnya.

Disinggung soal pihak yang dilibatkan dalam sosialisasi di Pemdes Sepanjang, dirinya mengaku tidak mengetahui secara jelas.

“Saya waktu itu tidak ikut, nanti biar mas Abdul (Humas) yang menjelaskan,” imbuhnya.

Persoalan utang kepada BUMDesa Sepanjang, Tio menjelaskan, bahwa tagihan invoice sudah clear.

“Terkait tagihan invoice bumdes sudah clear, bisa di crosscheck dengan temen-temen Bumdes,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *