LOCUSJATIM.COM, SUMENEP – Polres Sumenep menggelar Pameran Keris dan Batu Akik dari seluruh penjuru Nusantara, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke- 78.
Kegiatan yang ditujukan untuk memfasilitasi para pengrajin maupun pecinta keris maupun batu akik se Indonesia itu, digelar selama beberapa hari hingga berakhir pada Minggu, 16 Juni 2023 nanti.
Ada banyak sekali keris maupun batu akik yang dipamerkan dalam pameran yang digadang-gadang sebagai kegiatan pusaka keris pertama yang dilaksanakan di gedung instansi kepolisian itu. diantaranya ada punya Fadli zon, hingga milik presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.
Bagi masyarakat yang ingin melihat secara langsung pameran tersebut, hanya perlu datang ke lokasi tanpa perlu membayar uang masuk, atau gratis.
Kapolres Sumenep AKP Henri Noveri menyebut, kepolisian juga memiliki peran dalam menjaga hingga melestarikan keris sebagai salah satu budaya di Indonesia.
Apalagi, kata dia, Sumenep juga telah paten dijuluki sebagai Kota Keris yang memiliki empu keris terbanyak di dunia.
Selain itu, AKP Hendri mengaku ia memahami kekhawatiran para pemilik keris, terkait konsekuensi kepemilikan pusaka tersebut. Sehingga ia ingin pameran ini menjadi wadah yang tak hanya untuk memamerkan koleksi pribadi, tetapi juga sarana diskusi antar pecinta keris, baik dari para pengamat, budayawan hingga hukum.
Ia menjelaskan, masyarakat boleh memiliki keris, sebab dari kacamata hukum pusaka tersebut bukan termasuk senjata tajam.
Namun, ia menegaskan jika kemudian ada yang menggunakan keris sebagai alat kejahatan, maka pelakunya bisa dijerat dengan UU Darurat.
“Banyak sekali pecinta keris ini bertanya, boleh tidak kita memiliki dan membawa keris, apakah keris masuk dalam kategori senjata tajam dan lainnya,” ujarnya saat sambutan pada pembukaan pameran, Kamis (13/06/2024).
Diketahui pameran yang digelar Polres Sumenep tersebut mengangkat tema Bersama Bhayangkara Memupuk Spirit Nasionalisme dalam Keberagaman Budaya Keris Indonesia.
Sekretaris Jenderal Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Basuki Teguh Yuwono mengatakan, jika ditelisik lebih dalam, makna Nasionalisme sejatinya sudah terpahat dalam bentuk keris itu sendiri. Sebab menurutnya, pusaka tersebut menggambarkan sebuah persatuan dan bukan perpisahan.
Kendati demikian, demi kelestarian keris itu sendiri, masyarakat juga harus memiliki pengetahuan yang benar terkait nilai-nilai yang ada dalam sebuah keris.
“Konsep nasionalisme tertanam secara tegas dalam keris, dan untuk melestarikannya, pelajari dengan betul dulu, dalami nilai-nilai yang ada di dalamnya,” jelas Basuki.
Sementara itu, Budayawan Sumenep Ibnu Hajar mengungkapkan bahwa keris tak hanya sekedar pusaka, tetapi juga produk kebudayaan yang sarat makna di dalamnya.
Ia menilai, dinamika kebudayaan yang berisi aneka ragam pesan moral juga terpahat rapi dalam setiap pusaka itu.
“Kita musti pahami, bahwa ini bukan sekadar pusaka. Tapi, produk kebudayaan yang sarat makna. Maka harus kita lestarikan,” tutupnya.