LOCUSJATIM.COM, BONDOWOSO- Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sangat menyesalkan kondisi gas Elpiji 3 kg subsidi pemerintah mengalami kelangkaan dan harganya juga mahal.
Apa lagi kondisi ini terjadi di tengah momentum menjelang hari raya Idul Fitri 1445 H.
Luluk Haryadi Ketua PC GP Ansor Bondowoso, meminta kepada pihak pihak terkait yang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya-upaya agar persoalan ini menemukan sebuah solusi konkret.
“Saat ini umat muslim sedang mau melaksanakan hari raya Idul Fitri. Kalau Gas subsidi ini langka dan harganya mahal, maka ini tentunya sangat menyusahkan masyarakat,” kata Luluk pada Lucusjatim.com, Selasa (9/5/2024).
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Aparat Penegak Hukum (APH) Bondowoso melakukan kontrol, serta pengawasan agar penjualan tabung gas Elpiji subsidi itu sesuai dengan ketentuan aturan pemerintah atau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kami meminta jika oknum agen, pangkalan, pengecer, hingga warung bermain-main dan ditemukan melakukan penyimpangan dalam penyaluran dengan subsidi pemerintah ini, maka harus ditindak,” ujarnya.
Dia mengaku saat ini harga gas Elpiji 3 kg itu banyak dijual di atas HET alias mahal di pasaran, dan harga Rp19 ribu, Rp 25 ribu, sampai Rp 35 ribu. Barangnya pun susah didapat.
Tidak jarang yang terjadi orang-orang di desa untuk mendapatkannya masih perlu keliling ke desa-desa tetangga, bahkan ke kecamatan kecamatan tetangga untuk mencari toko-toko yang ada stok gas Elpijinya.
“Banyak terjadi harga jualnya di tingkat pengecer, toko, dan pasar sudah tidak sesuai dengan aturan harga yang telah diatur oleh pemerintah,” ujarnya.