LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Desa Sidomekar memiliki lahan pertanian jauh lebih luas dibandingkan daerah pemukiman warga, membuat kebutuhan pupuk baik subsidi maupun non subsidi di sana terus meningkat.
Tingginya permintaan itu, membuat pupuk menjadi mahal dan langka. Bahkan, dalam beberapa tahun ke belakang pasokan pupuk khususnya di Desa Sidomekar kurang lebih 1 kuintal 150 kilogram setiap tahunnya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapotan) setempat menyebut angka tersebut terbilang sangat sedikit di banding luasnya lahan pertanian, membuat para petani kerap kebingungan mendapatkan pupuk dengan harga yang stabil, Kamis (28/2/24).
Sementara itu, salah satu petani setempat Miftaha mengaku terpaksa membeli pupuk, meski dengan harga yang sangat tinggi, untuk memenuhi kebutuhan pertaniannya.
“Pupuk subsidi dan non subsidi di sini ini mas, terbatas dan mahal mas, sampai-sampai saya memberanikan untuk membeli pupuk meskipun mahal mas, gimana lagi sudah menjadi kebutuhan mas’ ujarnya, Senin (26/2/24).
Kendati demikian, para petani juga sudah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pupuk dengan membuat kompos sendiri. Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama, melainkan hanya beberapa bulan saja.
Melihat hal itu, mahasiswa KKN UIN KHAS Jember kelompok 45 bernisiatif untuk menggelar seminar POC JAKABA “Jamur Keberuntungan Abadi” untuk membantu para petani setempat mengatasi masalah harga dan kelangkaan pupuk.
Seminar tersebut digelar di balai desa Sidomekar, Semboro dengan pematri dari anggota mahasiswa KKN UIN KHAS Jember, Mizal Khoirul Azizi dan Ahmad Alfarisi.
Pada kesempatan tersebut, pemateri menyampaikan terkait Pupuk Organik Cair (POC) JAKABA yang bisa menjadi pupuk alternatif untuk tanaman apa pun, mulai dari tanaman horty hingga tanaman perkebunan.
POC JAKABA sendiri, kata Ahmad Alfarisi merupakan sebuah pupuk alternatif yang bahan-bahannya berasal dari air leri atau air beras dimasukkan ke dalam timba dicampur akar bambu dan kecambah lalu ditutup dengan kain dan diikat menggunakan karet ban selama kurang lebih lima belas hari sehingga setelah dibuka akan muncul jamur yang seperti koral.
Ia melanjutkan, POC JAKABA bisa mempercepat pertumbuhan dan melindunginya dari serangan hama tanaman dan bisa memininalisir pengeluaran petani untuk pupuk.
“Pembiayaan yang biasanya lima kuintal menjadi dua kuintal. Tanaman menjadi kuat dan pertumbuhan nya cepat serta umurnya lebih panjang yang biasa nya berumur lima tahun menjadi tujuh tahunan,” ujarnya saar seminar POC JAKOBA, Sabtu (02/03/2024).
Selama satu setengah jam seminar berlangsung, puluhan petani yang memadati balai Desa Sidomekar terlihat antusias, berebut mengajukan berbagai macam pertanyaan.
Bahkan, salah seorang petani meminta untuk dibuatkan catatan terkait pembuatan POC JAKABA itu.
“Mas, setelah ini tolong buatkan cara-cara pembuatan POC JAKABA ini dan sebarkan ke seluruh petani di desa Sidomekar ini ya,” pintanya setelah seminar.