Berita

Sanggar Iqro’ Pamekasan Gelar Lomba Baca Puisi Virtual Se- Madura

209
×

Sanggar Iqro’ Pamekasan Gelar Lomba Baca Puisi Virtual Se- Madura

Sebarkan artikel ini
IMG 20240124 WA0049 1 scaled
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Akhmad Zaini saat memberikan sambutan dalam kegiatan Lomba Baca Puisi Virtual yang digagas bersama Sanggar Iqra' (Foto: Istimewa)

LOCUSJATIM.COM, PAMEKASAN – Sanggar Iqro’ menjalin sinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Pamekasan untuk menggelar acara Lomba Baca Puisi Virtual untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Madura.

Pihak Sanggar Iqro’ menyebut lomba tersebut telah dibuka sejak 8 Januari 2024 lalu, yang diikuti 75 peserta dari berbagai daerah di Madura.

Pihaknya mengungkapkan hadirnya kegiatan tersebut untuk mewadahi para pecinta dan pencipta sastra meningkatkan kemampuan sastra masing-masing.

“Sehingga adik-adik yang yang menyukai sastra dan sering berlatih mempunyai tempat untuk berkompetisi. Sehingga kompetisi melahirkan prestasi meningkatkan karya dalam membaca puisi,” ujarnya Ketua sanggar iqra’ Septian adinata, Rabu (24/01/2024).

Selain itu pihaknya juga ingin menjadikan kegiatan tersebut sebagai forum silaturrahim seluruh penikmat sastra maupun para pembuatnya, baik di Pamekasan maupun daerah-daerah lain di Pulau Madura.

Ia pun berharap giat tersebut bisa terus berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

“Mudah-mudahan kegiatan pagi hari ini akan berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Akhmad Zaini mengungkapkan apresiasinya akan kegiatan yang dicetuskan oleh Sanggar Iqro’ ini.

Menurutnya hal tersebut bisa menjadi wadah untuk melestarikan budaya yang tidak mempertimbangkan unsur finansial, seperti sastra, bahasa, budaya hingga adat istiadat.

Akhmad Zaini mengungkapkan biasanya para penggiat budaya memang tidak melakukan kegiatan-kegiatannya demi keuntungan materi.

Sebab bagi mereka, kata Zaini kebahagiaan tertinggi dalam menggeluti kebudayaan adalah melestarikannya.

“Rata-rata orang yang hampir tidak pernah memikirkan perihal begitu-begitu karena orgasme mereka itu salah satunya adalah ketika kebudayaan ini lestari dan berkembang,” ungkapnya.

Terutama, lanjutnya bagi para sastrawan yang hampir setiap malam berkontemplasi hingga kemudian melahirkan sebuah karya yang memberi kebahagiaan pada batin mereka.

“Kebahagiaan batin adalah kebahagiaan tersunyi dalam kehidupan kita,” tuturnya.

Lebih jauh ia berharap melalui kegiatan ini, semua pihak bisa berkontribusi untuk melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang telah dimiliki, termasuk kekayaan sastra.

“Kita harapkan semua organisasi, semua kelompok-kelompok melestarikan ini. Mari kita bersama-sama Pemerintah Kabupaten Pamekasan apa yang bisa kita berikan, apa yang kita bisa sumbangkan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *