Berita

Terpengaruh Trend Medsos, Belasan Siswa di Situbondo Sayat Tangan dengan Sajam

675
×

Terpengaruh Trend Medsos, Belasan Siswa di Situbondo Sayat Tangan dengan Sajam

Sebarkan artikel ini
20230930 101132 0000
Ilustrasi (Foto: Canva)

SITUBONDO, locusjatim.com – Gara-gara terpengaruh trend buruk di Media Sosial (Medsos) belasan siswa sekolah dasar di Kabupaten Situbondo sengaja menyayat tangan sendiri menggunakan benda tajam.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Situbondo, Supiyono menjelaskan, kasus tersebut pertama kali diketahui oleh seorang guru di salah satu lenbaga pendidikan dasar negeri.

Supiyani mengatakan guru itu tak sengaja melihat bekas luka tidak wajar di tangan salah seorang muridnya.

“Saat itu salah satu guru melihat di tangan siswinya ada bekas luka sayatan. Setelah dicek ternyatan bekas lukanya itu cukup banyak,” jelasnya, Jumat (29/09/2023) kemarin.

Lebih jauh Supiyono menyebutkan, sang guru itu pun menanyakan langsung kepada muridnya untuk mengetahui penyebab dari bekas luka sayatan benda tajam tersebut.

Para siswi yang ditanya itu pun menjawab dengan polos jika tindakan mereka dilakukan setelah terinspirasi video viral di medsos.

“Setelah ditanyakan, katanya atas kemauannya sendiri. Mereka terinspirasi dari media sosial, karena lagi tren melukai tangannya sendiri,” ungkapnya.

Mendengar penjelasan tersebut, sang guru syok dan segera menggkoordinir tenaga pendidik lain untuk melakukan pemeriksaan kepadan para siswa dan siswi di sekolah mereka.

“Awalnya ada beberapa orang siswi kelas lima SD yang ditemukan ada bekas luka sayatan di tangannya. Lalu, keesokan harinya total ada belasan siswi yang juga terdapat bekas luka sayatan,” paparnya.

Lebih jauh Supiyono menjelaskan, saat ini pihak sekolah sedang melakukan pembinaan kepada para siswa-siswi tersebut.

Tindakan tersebut dilakukan untuk memberi kesadaran di benak para peserta didik terkait prilaku yang membahayakan diri seperti menyayat diri sendiri.

Harapannya dengan begitu anak-anak itu tidak lagi mencotoh mentah-mentah apa yang viral di medsos.

“Pihaknya sudah komunikasi dengan pihak sekolah. Agar para siswinya itu mendapat pengawasan yang ketat,” tuturnya.

Selanjutnya Supiyono juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan perilaku serupa ditemukan di sekolah lain.

Untuk itu pihaknya masih mengumpulkan keterangan terkait kasut tersebut.

“Saya dengar masih ada beberapa SD lain yang siswanya mengalami kasus serupa. Bahkan, informasinya juga pelajar SMP ada yang juga melakukan perbuatan serupa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *