Jember, locusjatim.com – Dua pemuda anak buah kapal (ABK) bernama Sutiari (25) warga Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, dan Muhammad Julianda Gibran (21), warga Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Nekat lompat dari kapal pencari ikan tempat ia bekerja.
Kedua pemuda tersebut, ditemukan terdampar di Pantai Pasir Panjang, Pulau Nusa Barung, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (19/05/2025) kemarin. Mereka berhasil selamat usai berenang sejauh 2,2 mil dengan waktu kurang lebih 2 jam.
Dari pengakuan dua pemuda tersebut, mereka merasa jadi korban penipuan oleh oknum perusahaan yang telah merekrutnya. Karena situasi di dalam kapal tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Terkait kejadian tersebut, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) M. Puji Santoso mengatakan, kedua pemuda tersebut berhasil di evakuasi pada Senin (19/05/2025) sekitar pukul 14.00 WIB dan saat ini berada di Pos AL Puger.
“Alhamdulillah dari penanganan dua korban ini, merupakan hasil koordinasi dan kerja sama jajaran TNI AL di wilayah, yakni Lanal Banyuwangi dan unsur Satgasmar Pulau Nusa Barung. Kami juga berterima kasih atas informasi awal dari Pos Basarnas Jember yang memberikan data keberadaan korban di pesisir Pantai Panjang,” ujarnya saat press conference di Pos AL Puger (Rabu 21/05/2025)
Dengan adanya kejadian tersebut, Letkol M. Puji Santoso menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja yang tidak jelas dan tidak melalui jalur resmi.
“Karena saat ini banyak modus yang mengarah pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau pengiriman pekerja migran non-prosedural,” ungkapnya.
“Selain itu terkait kejadian ini, pentingnya pemahaman calon ABK terhadap perjanjian kerja laut yang memuat hak dan kewajiban mereka secara jelas,” sambungnya.
Sementara itu, Kasat Polairud AKP Hari Pamuji mengatakan, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
“Tadi kita dengarkan bersama dari Danlanal Banyuwangi, bahwa dua korban diserahkan ke kami selaku aparat keamanan, dalam hal ini Satpolairud Polres Jember. Kami menunggu surat resmi dari Danposal Puger terkait penyerahannya kepada kami,” ujarnya.
Lanjut AKP Hari, pihaknya juga akan menginterogasi kedua pemuda tersebut, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Setelah kami interogasi, baru kedua pemuda tersebut kami pulangkan ke daerah asalnya. Namun berdasarkan keterangan awal dari korban, hanya disebutkan kapal berwarna merah dan hijau, mereka tidak mengetahui nama lambung kapal. Ini menyulitkan kami untuk menelusuri kapal tersebut, apalagi kini kapal sudah tidak ada di perairan Puger,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya kedua pemuda tersebut, mendatangi pulau dengan cara berenang, mereka mengalami kesulitan karena kondisi cuaca ekstrem dan tidak adanya petunjuk arah di pulau tak berpenghuni tersebut.
Beruntungnya salah satu dari mereka masih membawa ponsel yang dapat digunakan untuk menghubungi temannya, hingga akhirnya laporan sampai ke pihak berwenang.