BeritaHeadline

Gunakan Sistem Keramba, Balad Grup Targetkan Budidaya 10 Juta Lobster di Teluk Pangelek Kangayan

708
×

Gunakan Sistem Keramba, Balad Grup Targetkan Budidaya 10 Juta Lobster di Teluk Pangelek Kangayan

Sebarkan artikel ini
Lobster
Owner Balad Grup, Khalilur R Abdullah Sahlawy, saat bertemu dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. Foto: Istimewa.

locusjatim.com, Situbondo – Tahun 2025 menjadi langkah besar bagi Balad Grup dalam mengembangkan budidaya lobster di Indonesia. Melalui lahan seluas 54 hektare di Teluk Pangelek, Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Balad Grup menargetkan budidaya hingga 10 juta ekor lobster.

Owner Balad Grup, Khalilur R Abdullah Sahlawy, yang akrab disapa Ji Lilur, memaparkan rencana detail budidaya tersebut.

“Kami telah menyiapkan sistem keramba yang efisien. Satu set keramba terdiri dari 50 lubang, masing-masing berisi 500 baby lobster,” ungkapnya pada Rabu (8/1/2025).

Setiap baby lobster akan dipindahkan ke keramba baru setelah tiga bulan, dengan total kebutuhan lahan mencapai 800 meter persegi untuk keramba awal dan 1.000 meter persegi untuk keramba lanjutan.

Dengan kapasitas 10 set keramba per hektare, Ji Lilur menjelaskan, satu hektare lahan mampu menampung 250.000 baby lobster.

“Teluk Pangelek akan dibagi menjadi tiga bagian: 20 hektare untuk 5 juta benih lobster, 20 hektare untuk 5 juta lobster dewasa, dan 14 hektare untuk akses jalan,” ujarnya.

Ambisi ini tidak berhenti di Teluk Pangelek. Ji Lilur mengungkapkan, Balad Grup juga akan memanfaatkan 15 teluk lainnya di Gugusan Teluk Kangean dengan total luas 8.000 hektare.

“Kami menargetkan budidaya hingga 500 juta ekor lobster di area tersebut. Nilainya mencapai Rp1.000 triliun,” tegasnya.

Tak hanya di Jawa Timur, Balad Grup juga merencanakan ekspansi ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti NTT, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Maluku, dan Bangka Belitung.

Rencana tersebut, sekaligus menjadi wujud komitmen Balad Grup untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri perikanan berkelanjutan dan mendukung perekonomian lokal.

“Per Agustus 2025, selain lobster, kami juga akan mengembangkan budidaya kerapu dan teripang di berbagai teluk tersebut,” pungkas Ji Lilur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *