LOCUSJATIM.COM, SUMENEP – Menjelang libur tahun baru, ada beberapa rekomendasi wisata ala Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang bisa dijadikan alternatif menghabiskan masa liburan bersama keluarga.
Orang nomor satu di Sumenep itu, Kota Keris merupakan Kabupaten paling timur di Pulau Madura, yang memliki aneka ragam wisata. Mulai dari keindahan alam, kekayaan sejarah dan budaya, hingga religi, yang bisa dikunjungi saat libur tahun baru.
“Sumenep adalah surga tersembunyi di ujung timur Pulau Madura. Kami memiliki keindahan alam yang memukau dan kekayaan budaya yang luar biasa,” ujarnya
Destinasi pertama yang bisa dikunjungi kata Fauzi adalah keindahan pantai maupun pulau-pulau yang asri.
Sebagai daerah yang berada di kawasan pesisir, Sumenep memiliki beragam obyek wisata pantai.
Diantaranya ada Pantai Lombang yang memiliki pasir putih dengan deretan cemara udang yang unik. Kemudian ada pula Pantai Slopeng yang menawarkan panorama bukit pasir.
Selanjutnya ada destinasi Pantai 9 di Pulau Gili Genting. Pantai ini terkenal dengan pasir putih dan panorama lepas pantai yang indah dan memukau mata. Tak hanya itu, untuk memberikan pengalaman yang lebih bagi para wisatawan, tempat wisata ini juga dilengkapi dengan sejumlah wahana permainan air seperti banana boot dan masih banyak lagi.
Selain itu, jika ingin merasakan petualangan di pulau-pulau eksotis, wisatawan bisa datang Pulau Gili Labak untuk melihat serta menjelajahi panorama dan biota bawah lautnya, yang menawan.
Lalu, ada Gili Iyang, berwisata ke pulau ini, kata Fauzi dapat memberi pengunjung pengalaman menghirup udara yang segar sebab destinasi tersebut tercatat sebagai pulau dengan oksigen terbaik nomor dua di dunia yang tak boleh ketinggalan dari list wisata menghabiskan jatah libur tahun baru anda.
Tak hanya kekayaan alam, Fauzi juga memberikan rekomendasi wisata religi yang bisa dikunjungi untuk menapaktilasi jejak spiritual di Bumi Sumekar.
Salah satunya ada wisata religi Makam Asta Tinggi, tempat peristirahatan para raja Sumenep, yang kerap menjadi destinasi untuk berziarah.
Penamaan Asta Tinggi memiliki alasan yang menarik. Bangunan ini terletak di dataran tinggi di sisi Barat pusat kota Sumenep. Penamaannya menyesuaikan dengan lokasinya, ‘asta’ berarti ‘makam’, dan ‘tenggi’ dalam ejaan Bahasa Madura berarti ‘tinggi’. Sehingga nama Asta Tinggi bermakna pemakaman yang berada di ketinggian.
Lalu, wisatawan juga bisa berkunjung ke Masjid Agung Sumenep yang megah dan sarat sejarah
Dengan arsitekturnya yang megah dan menggabungkan berbagai unsur budaya dalam rancang bangunnya diantaranya Persia, Arab, India, Cina, maupun Jawa. Masjid tersebut seolah merepresentasikan keberagaman etnis yang tinggal di pulau penghasil garam itu serta menjadi salah satu landmark penting di kota Sumenep serta saksi bisu perjalanan spiritual dan budaya masyarakat Madura.
Masjid Jamik Sumenep bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat setempat. Selain menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah salat lima waktu, masjid ini juga menjadi tempat untuk pelaksanaan salat Jum’at yang ramai serta berbagai kegiatan keagamaan lainnya seperti pengajian dan tadarusan Al-Qur’an.
Kemudian, bagi pencinta sejarah, bisa menelusuri kawasan Kota Tua Kalianget hingga menapak tilas jejak sejarah kerajaan di Keraton Sumenep.
Dari sejarahnya, Kota Tua Kalianget, adalah salah satu kota modern pertama di Pulau Madura.
Kawasan tersebut memiliki jejak sejarah yang panjang dalam pembangunan hingga keberadaannya yang masih bisa dinikmati sampai saat ini.
Diperkirakan sekitar abad ke 17 atau 18, saat VOC datang ke Sumenep, kawasan Kalianget dipilih menjadi pusat perdagangan, karena letak daerahnya yang strategis serta menjadi Bandar pelabuhan tersibuk di selat Madura.
Hingga saat ini Kalianget masih menyisakan banyak bangunan tua bernilai sejarah, artistic dan menarik untuk kita kunjungi sebagai objek wisata, edukasi dan budaya kearifan local yang terwarisi hingga saat ini.
Usai menikmati peninggalan VOC di Kalianget, perjalanan menapak tilasi sejarah Bumi Sumekar bisa dilanjutkan di Museum Keraton Sumenep.
Bangunan yang mencerminkan perpaduan arsitektur Jawa, Madura, dan Eropa ini menjadi tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi saat datang ke Sumenep.
Di Keraton Sumenep, para wisatawan bisa melihat secara langsung peninggalan kerajaan yang terpajang rapi di setiap ruangan. Di dalamnya, pengunjung juga dapat melihat koleksi keris kuno, perabotan antik, dan benda bersejarah lainnya, yang menjadikannya tempat ini kaya akan nilai historis.
Selain merekomendasikan sejumlah destinasi wisata, Bupati Fauzi juga berkomitmen memastikan kenyamanan para wisatawan selama libur tahun baru.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep juga telah menyiapkan fasilitas dan layanan untuk memenuhi hal tersebut, demi keamanan dan kenyamanan pengunjung saat liburan di daerahnya.
“Kami ingin setiap pengunjung merasakan pengalaman yang tak terlupakan. Sumenep bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga tempat di mana nilai-nilai budaya dan keindahan alam berpadu dengan harmonis,” pungkasnya.