Berita

Simulasi TPS, Pastikan KPPS Paham Teknis Kerja dan Fasilitas Bagi Pemilih Difabel

637
×

Simulasi TPS, Pastikan KPPS Paham Teknis Kerja dan Fasilitas Bagi Pemilih Difabel

Sebarkan artikel ini
KPU

LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Menjelang Pilkada 2024 yang kurang beberapa hari lagi, KPU Jember menggelar simulasi TPS pada Minggu (17/11/2024). Simulasi TPS tersebut bertujuan untuk memastikan pihak penyelenggara paham teknis kerja. Terutama diantaranya perhatian fasilitas di TPS. Bagi pemilih penyandang disabilitas (difabel).

“Adanya simulasi ini, pertama kita ingin memastikan kepada pihak-pihak. Terutama penyelenggara itu sendiri. Apakah mereka ada kendala atau tidak. Sudah memahami prosedur atau tidak,” Ujar Anggota KPU Jatim Habib M. Rohan saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (17/11/2024).

Dari proses simulasi tersebut, lanjut Rohan, biasanya akan ditemukan kendala-kendala.

“Nah dengan itu, Kita berharap ke depan bisa dimaksimalkan dan disesuaikan. Bisa memahami lebih teknis terkait penyelenggaraan coblosan ini,” ulasnya.

Rohan juga mengatakan, saat dilakukan simulasi TPS, terdapat suatu kendala, yakni fasilitas di TPS bagi pemilih difabel.

“Seperti tadi kita temukan kendala soal akses disabilitas khususnya yang menggunakan kursi roda. Nah ini tadi kemudian diberikan pemahaman, terutama untuk pelayanan disabilitas itu saat nyoblos,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, juga terkait teknis bagi pemilih yang melakukan pencoblosan pindah TPS.

“Teknisnya, apabila sudah mendaftar sebulan sebelumnya sebagai pemilih pindah itu memang normal. Kalau dulu disebut DPTB atau DPK. Nah ini tadi kita sampaikan lagi, waktunya (boleh mencoblos) setelah jam 12,” ujarnya.

“Dari simulasi ini, kita (penyelenggara) juga bisa semakin yakin. Bagaimana kita harus memilih saat di TPS nanti,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni juga mengamini manfaat dari adanya kegiatan simulasi di TPS itu.

“Simulasi untuk pungut hitung di TPS ini memang perlu kita lakukan. Karena tujuannya untuk memitigasi persoalan yang timbul di TPS dengan alasan kekurang pahaman ataupun alasan SDM di tingkat TPS,” ujar Dessi.

“Sehingga proses simulasi ini dilakukan seperti yang sebenarnya. Sehingga tidak ada yang di improvisasi atau di skip. Jadi ini juga sesuai dengan PKPU, yang mana disana mengatur skema atau letaknya persis dengan aslinya,” sambungnya.

Dari kegiatan simulasi di TPS ini, lanjut Dessi, diikuti oleh PPK, PPS dan semua anggota dari seluruh kecamatan se Kabupaten Jember.

“Selanjutnya dari pelaksanan simulasi ini, informasi apa yang didapat. Nanti akan kita sebarkan pemberitahuannya kepada masing-masing TPS yang ada di tingkat desa maupun kecamatan,” ulasnya.

“Supaya teman-teman penyelenggara tidak kaget bagaimana caranya nanti pada saat pemungutan suara di TPS bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *