LOCUSJATIM.COM,BONDOWOSO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bondowoso menegaskan bahwa peredaran rokok ilegal tidak hanya merugikan negara dari sisi pajak dan cukai, tetapi juga berdampak serius pada buruh pabrik rokok legal.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Ali Djunaidi, Sekretaris Satpol PP Bondowoso, yang menyatakan bahwa setiap tahun para buruh pabrik rokok legal menerima manfaat langsung dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Setahu saya, setiap tahun buruh pabrik rokok dapat BLT dari Dana Cukai,” kata Ali.
Oleh karena itu, lanjutnya, keberadaan rokok ilegal yang tidak menyetorkan pajak dan cukai jelas merugikan buruh pabrik rokok legal yang menggantungkan sebagian pendapatannya dari dana tersebut.
Ali juga mengajak masyarakat Bondowoso untuk berperan aktif dalam memerangi peredaran rokok ilegal agar industri pabrik rokok legal tetap berjalan dan para buruh tetap mendapatkan hak mereka dari Dana Cukai.
“Kalau bisa itu rokok ilegal diberantas bersama-sama, karena dampak tidak langsungnya pada buruh rokok yang legal,” ujarnya.
Pemerintah saat ini terus berupaya memberantas rokok ilegal dan menghimbau masyarakat untuk melaporkan peredaran rokok ilegal kepada aparat penegak hukum atau Bea Cukai.
Ali Djunaidi menjelaskan ada lima ciri rokok ilegal, yakni rokok polos tanpa pita cukai, rokok dengan pita cukai palsu, rokok dengan pita cukai bekas pakai, rokok dengan pita cukai salah peruntukan, dan rokok dengan pita cukai salah personalisasi.
Satpol PP Bondowoso juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dalam operasi gabungan dan sosialisasi untuk memberantas peredaran rokok ilegal.
“Dengan dukungan tersebut, operasi dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bondowoso,” ujar Ali.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap dapat menekan peredaran rokok ilegal yang selama ini masih menjadi permasalahan.
“Masyarakat diharapkan semakin peduli dan ikut serta dalam upaya pemberantasan rokok ilegal, demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan penerimaan negara yang lebih baik,” pungkas Ali.