Jember, locusjatim.com — Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember resmi membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 pada Selasa (19/8/2025). Kegiatan tahunan yang berlangsung hingga 22 Agustus ini diikuti sebanyak 2.466 mahasiswa baru dari lima fakultas, dengan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan menjadi penyumbang peserta terbanyak, mencapai 1.104 mahasiswa.
Tahun ini, PBAK UIN KHAS Jember mengangkat tema yang cukup menggugah: “Ekoteologi: Kritik terhadap Kapitalisme Ekologis dalam Wacana Pembangunan Global.” Tema tersebut menjadi penanda bahwa kampus tidak hanya berfokus pada penguatan akademik, tetapi juga pada kesadaran ekologis dan spiritualitas lingkungan.
Wakil Rektor III, Dr. Khoirul Faizin, menyebut bahwa pengangkatan tema ini merupakan implementasi nyata dari Dasa Cita Rektor poin ke-8 tentang Green and Smart Campus, sekaligus sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Agama yang tengah memperkuat wacana ekoteologi di lingkungan pendidikan tinggi Islam.
Menurutnya, kesadaran ekologis adalah bentuk tanggung jawab moral civitas akademika terhadap bumi dan kemanusiaan.
“Isu ekoteologi ini bukan sekadar wacana, melainkan bagian dari cara kita menata kesadaran baru tentang hubungan manusia dengan alam dalam perspektif keislaman,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Zainul Ansori, menyoroti realitas modern yang kerap menjadikan alam sebagai korban dari ambisi pembangunan. Ia mengingatkan bahwa jargon kemajuan dan modernisasi sering kali menyembunyikan praktik eksploitasi sumber daya alam secara masif.
“Jika kapitalisme ekologis mengklaim dirinya sebagai kemajuan, maka kita harus berani menyatakan bahwa kemajuan tanpa kelestarian hanyalah kehancuran yang ditunda,” tegasnya disambut tepuk tangan mahasiswa baru.
Di sisi lain, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, menekankan pentingnya pembentukan karakter mahasiswa sejak awal. Dalam sambutannya, ia memperkenalkan konsep mahasiswa DIVA Dedikatif, Inovatif, Visioner, dan Adaptif sebagai nilai dasar yang diharapkan tertanam dalam diri seluruh mahasiswa baru.
Menurutnya, dedikatif berarti memiliki semangat pengabdian tanpa pamrih, inovatif mencerminkan kemampuan melahirkan ide-ide baru, visioner menunjukkan pandangan jauh ke depan, dan adaptif menandakan kesiapan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta memberikan solusi atas berbagai persoalan kemanusiaan.
Melalui PBAK 2025 ini, UIN KHAS Jember tidak hanya ingin memperkenalkan budaya akademik kepada mahasiswa baru, tetapi juga meneguhkan jati diri sebagai kampus yang peduli pada masa depan bumi dan manusia. Di tengah arus kapitalisme global yang kian kuat, kampus ini memilih berdiri di garis yang berbeda menumbuhkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.
“Kita ingin mahasiswa UIN KHAS menjadi generasi DIVA, yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian lingkungan. Mereka harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton dalam perubahan dunia,” tutup Prof. Hepni.(*)












