Berita

Gempa 6,5 SR di Sumenep Sebabkan 435 Bangunan Rusak, Tim Gabungan Terus Lakukan Asesmen

860
×

Gempa 6,5 SR di Sumenep Sebabkan 435 Bangunan Rusak, Tim Gabungan Terus Lakukan Asesmen

Sebarkan artikel ini
Korban gempa di Sumenep
Salah satu korban gempa di pulau Sapudi. Foto: istimewa

Sumenep, locusjatim.com Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep mencatat sebanyak 435 bangunan rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnituado 6,5 yang mengguncang wilayah kepulauan beberapa hari lalu. Data tersebut merupakan hasil pembaruan sementara hingga Sabtu (04/10/2025) pukul 06.00 WIB.

Kepala BPBD Sumenep, Ahmad Laili, menyampaikan bahwa angka tersebut merupakan hasil asesmen Tim Reaksi Cepat (TRC) yang berkoordinasi langsung dengan para camat di wilayah terdampak.

“Total bangunan yang rusak hingga pagi ini sebanyak 435 unit, terdiri dari rumah warga, tempat ibadah, sarana pendidikan, dan fasilitas umum,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).

Rinciannya, rumah warga menjadi sektor paling terdampak, yakni 139 unit rusak ringan, 150 rusak sedang, 100 rusak berat, dan 10 rusak sangat berat. Selain permukiman, sejumlah tempat ibadah juga terdampak, dengan 13 unit rusak ringan, 9 rusak sedang, dan 4 rusak berat.

Pada sektor pendidikan, tercatat 4 sarana rusak ringan, 2 rusak sedang, dan 2 rusak berat. Sementara fasilitas umum seperti puskesmas dan polindes dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

Ahmad Laili menegaskan bahwa data tersebut masih bersifat sementara, sebab tim di lapangan terus memperbarui laporan dari berbagai titik di empat kecamatan terdampak, yakni Gayam, Nonggunong, Dungkek, dan Talango.

“Pendataan masih berlangsung, dan laporan tambahan dari wilayah terdampak masih terus masuk,” jelasnya.

Ia menambahkan, proses asesmen lapangan merupakan langkah penting untuk memastikan akurasi data kerusakan dan menentukan skema bantuan perbaikan rumah bagi warga terdampak. Dalam proses tersebut, BPBD bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) serta sejumlah instansi lain.

“Proses asesmen ini penting agar langkah penanganan dan bantuan bisa tepat sasaran,” ujarnya.

Selain melakukan pendataan, tujuh tim gabungan Pemkab Sumenep juga terus menyalurkan bantuan logistik tahap awal kepada warga terdampak di Pulau Sapudi. Bantuan tersebut mencakup sembako, makanan cepat saji, dan matras, yang dikirim secara bertahap karena keterbatasan akses transportasi dan kondisi medan di lokasi.

BPBD memastikan, distribusi bantuan tahap selanjutnya akan dilakukan dalam waktu dekat dengan dukungan pemerintah provinsi dan Kementerian Sosial, sebagai bagian dari sinergi lintas instansi dalam penanganan pascabencana.

“Kami tetap berusaha menyalurkan bantuan kepada seluruh korban terdampak, meskipun secara bertahap karena akses dan jarak antarpermukiman cukup jauh,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *