Sumenep,locusjatim.com – Kabupaten Sumenep sukses meraih peringkat pertama Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 di Jawa Timur. Namun, capaian tersebut, diwarnai catatan penting dimana nilai yang diperoleh justru menurun dibanding tahun sebelumnya.
Meski begitu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo tetap optimistis, bahwa tahun depan Sumenep mampu memperbaiki kelemahan hingga masuk ke zona hijau.
“Kita jangan lihat peringkatnya ya. Memang pertama di Jawa Timur, tapi kita masih di posisi kuning. Jadi evaluasi internal tetap harus dilakukan,” ujar Fauzi usai menghadiri Rapat Penyampaian Hasil Survei Penilaian Integritas di Kantor Pemkab Sumenep, Selasa (19/08/2025).
Fauzi mengakui masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi, terutama terkait tata kelola Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya, kelemahan integritas birokrasi selama empat tahun terakhir terlihat dari lemahnya sinergitas antar-bidang yang berdampak pada kinerja.
Ia menekankan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu sektor yang paling krusial. Keluhan pegawai soal pembagian tugas yang tidak proporsional, bahkan perasaan tidak dilibatkan dalam pekerjaan, menjadi alarm serius perlunya pembenahan. “Artinya pembenahan di seluruh OPD harus dilakukan. Kalau internalnya bagus, orang luar juga melihat bagus,” tegasnya.
Fauzi juga mengungkapkan, masih ada OPD yang nilainya masuk zona merah, yang menandakan adanya persoalan integritas mendasar. “Kalau masih merah, itu artinya ada yang tidak beres. Dan ini harus segera dibenahi,” katanya.
Dua hal disebut Fauzi sebagai penyebab nilai SPI Sumenep belum maksimal. Pertama, lemahnya sosialisasi instrumen survei oleh sejumlah OPD kepada pegawai di bawahnya. Kedua, masih adanya konflik internal yang menghambat kinerja organisasi.
“Ini jadi catatan penting. OPD harus sadar, bahwa survei ini bukan sekadar formalitas, tapi gambaran tata kelola kita. Konflik internal juga harus dicegah sejak awal,” ujarnya.
Meski begitu, ia tidak menutup semangat untuk terus berbenah. Fauzi menargetkan pada 2025, Sumenep tidak hanya mempertahankan posisi puncak di Jawa Timur, tetapi juga mampu meningkatkan nilainya hingga masuk zona hijau. “Harapannya tahun depan sudah ada perubahan yang lebih baik. Tidak boleh lagi ada warna merah, minimal semua harus kuning menuju hijau,” pungkasnya.(*)












