BeritaHeadline

Listrik Gratis 498 Rumah di Bondowoso, Pemkab Targetkan Pelosok Tak Lagi Gelap

835
×

Listrik Gratis 498 Rumah di Bondowoso, Pemkab Targetkan Pelosok Tak Lagi Gelap

Sebarkan artikel ini
Pemkab Bondowoso beri Bantuan listrik gratis untuk 498 orang
Bupati saat beri sambutan di acara bantuan listrik gratis. Foto: Istimewa

Bondowoso,locusjatim.com Malam tak lagi gulita bagi ratusan keluarga di Bondowoso. Sebanyak 498 rumah tangga miskin kini bisa menikmati sambungan listrik gratis melalui program prioritas Bondowoso Menyala yang digagas Bupati KH Abdul Hamid Wahid.

Penyerahan simbolis dilakukan di Aula Gus Dur, Kecamatan Maesan, Jumat (08/08/2025), dihadiri Sekretaris Daerah Bondowoso, Fathor Rozi, dan Ketua Komisi II DPRD, H. Tohari.

Sekda Fathor Rozi menegaskan bahwa listrik menjadi kebutuhan dasar yang harus merata dinikmati seluruh warga. “Pemerintah Kabupaten bersama DPRD berupaya maksimal memastikan kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi. Tahun ini, alhamdulillah terealisasi 498 sambungan rumah tangga. Anggarannya berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas ESDM,” ujarnya.

Meski anggaran berada di bawah kewenangan provinsi, Pemkab Bondowoso mengawal penuh proses distribusi bantuan. Setiap penerima mendapat daya 450 KWh atau 900 KWh dengan subsidi penuh. Fathor Rozi mengingatkan, listrik sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan dan dapat menunjang pendidikan anak-anak.

Bupati Abdul Hamid Wahid dalam pesannya meminta warga memanfaatkan listrik untuk kegiatan produktif. “Bersyukur kepada Allah atas rezeki berupa bantuan listrik gratis ini,” ujarnya, seraya menegaskan targetnya agar seluruh rumah di Bondowoso teraliri listrik.

Program ini tak hanya menyasar Kecamatan Maesan, tetapi juga warga di Kecamatan Wringin dan Binakal. Namun, sejumlah wilayah belum teraliri akibat kendala teknis seperti ketiadaan tiang PLN dan medan sulit. Berdasarkan data, masih ada 31 dusun dan lebih dari 5.000 rumah yang belum memiliki akses listrik.

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, H. Tohari, menjelaskan bantuan listrik tidak bisa dianggarkan dari APBD kabupaten karena mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014. “Program ini memanfaatkan anggaran dari APBN dan APBD provinsi. Tahun ini kita mendapat 498 sambungan dari provinsi. Sebelumnya dari APBN, dan beberapa bulan lalu juga dipasang oleh PLN,” terangnya.

Tohari menambahkan DPRD telah mengantongi data lengkap warga miskin yang belum punya listrik. Namun, muncul tantangan baru seperti rumah hasil pernikahan warga miskin atau bangunan di lokasi terpencil.

Ia juga memberi peringatan kepada penyedia atau vendor agar menyalurkan bantuan tepat sasaran. Pernah ditemukan penyalahgunaan identitas warga miskin oleh pihak mampu demi mendapatkan listrik bersubsidi. Bantuan listrik ini sudah lengkap, mulai KWH meter, kabel, fitting, saklar, lampu, hingga token perdana Rp300 ribu.

Program ini diharapkan menjadi pemicu percepatan pemerataan akses listrik di Bondowoso. Harapannya, Bondowoso Menyala tak hanya menjadi slogan, tetapi kenyataan di seluruh pelosok.

“Di salah satu dusun, ada 31 rumah yang hanya membutuhkan tambahan 3–5 tiang listrik untuk teraliri. Ada juga dusun seperti Tol-Tol yang hingga kini belum mendapat jaringan listrik,” tutup.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *