Pendidikan

Guru Besar UIN KHAS Jember Dorong Pembumian Pancasila lewat Pendekatan Akademik dan Kultural

1151
×

Guru Besar UIN KHAS Jember Dorong Pembumian Pancasila lewat Pendekatan Akademik dan Kultural

Sebarkan artikel ini
IMG 20250718 WA0002

Jakarta,locusjatim.com Di tengah tantangan ideologis dan kompleksitas masyarakat multikultural Indonesia, salah satu Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, tampil menonjol dalam barisan intelektual yang berkomitmen memperkuat nilai-nilai Pancasila di ruang-ruang pendidikan dan sosial.

Partisipasinya dalam Training of Trainers (TOT) Calon Pengajar Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Kualifikasi Utama Tahun 2024, yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada 8–10 Juli 2025 di Hotel Vertu Harmoni, Jakarta, menjadi bukti kontribusi nyata akademisi dalam transformasi nilai-nilai dasar bangsa ke dalam praktik nyata di tengah masyarakat.

Kegiatan ini melibatkan 126 peserta terpilih yang terdiri dari 88 calon pengajar untuk Kualifikasi Maheswara dan 38 calon pengajar untuk Kualifikasi Penceramah. Mereka disiapkan untuk menjadi agen-agen perubahan dalam menyebarluaskan pemahaman Pancasila secara metodologis, substantif, dan kontekstual.

“TOT ini menjadi momentum penting untuk memperluas pengaruh akademik dalam membumikan Pancasila secara metodologis dan substantif, khususnya di lingkungan kampus dan masyarakat luas,” ujar Prof. Haris, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi menekankan peran strategis pengajar Diklat PIP, khususnya Maheswara, sebagai “ujung tombak” dalam pembangunan karakter bangsa berbasis Pancasila.

“Diklat PIP merupakan proses pembelajaran dalam meningkatkan kecerdasan karakter bangsa yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Maheswara ujung tombak sekaligus teladan dalam membangun sistem nasional Diklat PIP,” tegas Yudian (10/07/2025) kemarin

Melengkapi pernyataan tersebut, Plt. Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Dr. Surahno, menyampaikan bahwa TOT ini bertujuan menyeragamkan pemahaman para pengajar baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara utuh.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan pemahaman yang sama bagi para pengajar Diklat PIP agar mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara utuh kepada peserta diklat,” ungkap Surahno.

Menurut Prof. Harisudin, tantangan utama saat ini adalah menjadikan Pancasila bukan hanya sebagai dokumen normatif atau simbol politik, tetapi sebagai etika sosial dan spiritual yang hadir secara nyata dalam keseharian masyarakat Indonesia.

“Penguatan Pancasila harus dilakukan secara dialogis dan partisipatif. Peran para guru besar dan penceramah sangat vital untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kerangka berpikir dan bertindak masyarakat,” tegasnya, yang juga dikenal sebagai Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember.

Sejumlah tokoh nasional hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, di antaranya Prof. Dr. M. Amin Abdullah (Anggota Dewan Pengarah BPIP), Wakil Kepala BPIP Dr. Rima Agristina, serta pakar hukum dan kebijakan publik, Prof. Dr. Ermaya Suradinata.

Kegiatan tersebut, merupakan kelanjutan dari upaya BPIP dalam menyempurnakan sistem nasional pembinaan ideologi. Setelah sukses dengan Angkatan I tahun 2024 yang telah menghasilkan 124 Maheswara dan 4 Penceramah bersertifikat, kini Angkatan II kembali disiapkan dengan lebih matang—melibatkan 89 Maheswara Utama dan 39 Penceramah Utama.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *