BANYUWANGI, locusjatim.com– Pasar batik turut mewarnai kemeriahan pagelaran musik Jazz Gunung Ijen 2023, yang diselenggarakan di Amfiteater Taman Terakota Gandrung, Banyuwangi, mulai 19 hingga 20 Agustus 2023
Pasar Batik yang dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani itu, rupanya ditujukan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Nusantara di bumi Gandrung.
Pasar Batik menawarkan berbagai produk batik khas Banyuwangi hingga nusantara, baik dalam bentuk kain, pakaian, aksesoris, maupun kerajinan.
Ipuk mengucapkan terima kasih kepada Sigit Purnomo atas kontribusinya dalam mengembangkan pariwisata dan seni budaya di Banyuwangi.
“Saya berharap acara ini menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk turut mempertahankan kekayaan warisan budaya nusantara, termasuk batik. Batik adalah warisan leluhur yang harus kita banggakan dan lestarikan,” kata Ipuk.
Banyuwangi sendiri rutin menggelar event Banyuwangi Batik Festival, yang salah satu tujunnya untuk melestarikan dan mempromosikan batik khas Banyuwangi, serta mencetak para desainer muda batik.
Sigit Purnomo menjelaskan, tahun ini Jazz Gunung Ijen digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Terdapat beberapa rangkaian Jazz Gunung Ijen yang digelar selama dua hari.
Hari pertama, Sabtu (19/8/2023), selain Pasar Batik, juga digelar seminar dan workshop membatik oleh kurator seni pasca sarjana ISI Yogyakarta, Dr. Suwatno. Pada malam harinya digelar Jam Session & Dinner: Road to Jazz Gunung Ijen 2023.
Selanjutnya di hari kedua, Minggu (20/8/2023), akan digelar sunday brunch dan Batik Fashion Show yang menampilkan koleksi batik para desainer ternama, yang ditutup konser Jazz Gunung Ijen pada malam harinya.
Diinformasikan, selain membuka Pasar Batik, Ipuk juga meresmikan Rumah Batik Godin, museum batik yang didirikan oleh Sigit Purnomo.
Rumah Batik Godin menyimpan puluhan dokumentasi fisik dan digital batik Banyuwangi hingga Nusantara. Rumah Batik Godin ini dibuat untuk mengenang mendiang istri Sigit Purnomo, Godin Sigit Purnomo, yang sangat mencintai batik dan seni.
“Rumah Batik Godin ini wujud penghargaan saya kepada istri saya yang telah tiada. Saya berharap dengan adanya Rumah Batik Godin, batik dapat lebih dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas,” ujar Sigit Purnomo.
Sigit menambahkan, Pasar Batik nantinya juga akan digelar tiap pagelaran Sendra Tari Meras Gandrung, yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival.