LOCUSJATIM.COM, JEMBER- Sebanyak tujuh program studi (Prodi) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, berhasil meraih akreditasi unggul. Enam diantaranya dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, sedangkan sisanya Fakultas Syariah. Kamis (28/03/2024).
Prodi itu diantaranya, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Tadris Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Sedangkan untuk satu prodi sisanya adalah Hukum Keluarga dari Fakultas Syariah.
Rektor UIN KHAS Jember Prof Hepni mengungkapkan, hal tersebut merupakan salah satu pencapaian luar biasa yang patut untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan.
“Alhamdulillah, ini tentunya adalah pencapaian yang luar biasa untuk UIN KHAS Jember,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya membeberkan formula jitu yang digunakan oleh UIN KHAS Jember, sehingga tujuh prodinya berhasil menyabet akreditasi unggul.
Prof Hepni menyebut, keberhasilan itu tentu tidak luput dari adanya manajemen team work yang baik.
Pasalnya, dia menilai bahwa untuk mendapatkan akreditasi unggul tentunya tidak hanya dilihat dari satu komponen saja. Sehingga, seluruh pihak kampus, khususnya Prodi memang harus turut ambil andil dalam merealisasikan tujuan tersebut.
“Saya kira memang semuanya saling membutuhkan ya, seperti Prodi membutuhkan RPM pembentukan LP2M, pimpinan, perpustakaan dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Selain itu, dirinya menyebutkan, saat ini UIN KHAS Jember telah memiliki 15 asesor internal, yang nantinya akan mendampingi para asesor luar yang datang. Dengan demikian, dapat terjadi proses tukar pikiran antar asesor.
“Jadi para asesor eksternal itu didampingi oleh asesor internal, artinya sesama asesor kan sudah saling punya pemahaman tentang standar, ukuran dan mekanismenya,” ucapnya.
Selain itu, Rektor menyatakan, komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi dan misi kampus, juga tidak luput dari rentetan jurus UIN KHAS Jember dalam mendulang prestasi tersebut.
Menurutnya, setiap komponen yang ada di kampus harus memiliki komitmen yang kuat untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dari beragam sektor, baik kompetensi civitas akademika, hingga fasilitas sarana dan prasarana.
“Jadi harus komitmen untuk kemudian melakukan perbaikan perbaikan dan sinkronisasi dengan yang diasesmen di lapangan,” tandasnya.