Berita

8 Rumah di Bantaran Kali Jompo Terancam Ambruk

620
×

8 Rumah di Bantaran Kali Jompo Terancam Ambruk

Sebarkan artikel ini
IMG 20231128 WA0028
Tanah longsor di bawah rumah warga di bantaran kali Jompo (Foto: Istimewa)

LOCUSJATIM.COM, JEMBER– Delapan rumah warga di bantaran kali Jompo terancam ambruk karena pondasi tanah yang longsor akibat sering tergerus air sungai.

Hal itu disampaikan langsung oleh ketua ketua RW 012 Kauman, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates Matrukin saat diwawancarai, Selasa (28/11/2023).

“Di deretan ini ada delapan rumah yang terancam, kemaren juga ini ambrol bagian bawahnya, padahal nggak ada angin dan hujan, kalau dibiarkan air ini terus menggerus bisa-bisa longsor,” jelasnya.

Melihat kondisi itu ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengambik tindakan pasti untuk mencegah hal tersebut.

Sebab kata dia, jika tak segera ditangani ketika memasuki musim penghujan air sungai akan menggerus lebih banyak dan bisa berakibat fatal.

“Takutnya nanti kalau musim hujan, airnya tambah besar akhirnya menggerus lagi pasti lebih parah,” terangnya.

Sementara itu, sebelumnya pada Minggu (26/11/2023) salah satu rumah warga di RT 01 RW 012 lingkungan Kauman, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates telah ambrol karena terkikis air sungai.

Pemilik rumah, Muhammad Syafi’i mengatakan saat kejadian ia menyangka getaran yang ia rasakan adalah akibat dari pesawat yang terbang rendah.

Namun, setelah diperiksa rupanya lanjut Syafi’i getaran tersebut disebabkan oleh ambrolnya tanah di bawah rumah.

“Saya ngira itu pesawat yang terbang rendah mangkanya bagian dapur sampai bergetar, ternyata tanah di bawah itu yang ambrol, padahal enggak lagi hujan,” katanya.

Lebih jauh Syafi’i mengungkapkan bahwa peristiwa ambrolnya pondasi rumah di bantaran kali Jompo tempatnya tinggal sudah beberapa kali terjadi.

Sayangnya, papar Syafi’i belum ada tindak lanjut dari pemerintah setempat. Padahal tambahnya jarak daerahnya hanya sepelemparan batu dari kantor Pemkab Jember.

Memasuki musim penghujan Syafi’i mengaku khawatir akan keselamatan diri dan keluarganya serta para tetangga yang juga tinggal di bantaran kali Jompo.

“Takut dan was-was, apa lagi sebentar lagi musim penghujan, rumah ini posisinya sudah gantung, retakannya juga terus merambat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *