Berita

Ustaz Adi Hidayat Sebut Palestina Punya Kesetaraan dalam Eksistensi Bernegara

141
×

Ustaz Adi Hidayat Sebut Palestina Punya Kesetaraan dalam Eksistensi Bernegara

Sebarkan artikel ini
20231011 113348 0000
Ustaz Adi Hidayat (Foto: Tangkapan Layar kanal YouTube Adi Hidayat Official)

NASIONAL, locusjatim.com – Ustaz Adi Hidayat menyebut Palestina punya hak dan kesetaraan untuk bisa eksis bernegara tanpa dijajah oleh pihak manapun termasuk Israel.

Menurutnya Palestina sudah puluhan tahun terjajah dan hak kemerdekaan mereka seolah tak ada.

Keadaan tersebut ujar Ustaz yang biasa dipanggil UAH itu diperparah dengan banyaknya pemberitaan dunia yang tidak adil dan berputar menggiring opini masyarakat global ke arah yang merugikan Palestina.

“Sekian puluh tahun ini semua terjadi dari mulai pembunuhan, dari mulai pelecehan, penodaan sampai ke situs-situs suci, rasa-rasanya mata-mata dunia jarang sekali tertuju dengan objektif memberitakan dengan sesungguhnya bahkan menjadi narasi-narasi yang berputar terbalik,” ujarnya lewat kanal YouTube Adi Hidayat Official.

UAH melanjutkan di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel ini, maka sudah saatnya pula masyarakat global khususnya Indonesia memberikan perhatian dan menyuarakan hak kemerdekaan Palestina.

Agar kata UAH, Palestina juga bisa merasakan kedamaian hidup di negara yang merdeka, mendapat kenyamanan yang sama terbebas dari konflik dan saling menghormati hak kebebasan masing-masing.

“Mengatasi krisis saat ini khsusunya yang terjadi di Palestina dan sekitarnya tiada lain adalah memberikan kesetaraan dalam kebebasan berkehidupan, memberikan kesetaraan dalam eksistensi bernegara,” lanjutnya.

“Dan kiranya itu bisa mengantarkan kedamaian ke berbagai pihak dalam berekehidupan,” tambahnya,

Lebih jauh UAH menyebut bahwa sejatinya hak membela diri yang dilakukan oleh Palestina atas tanah air mereka merupakan hal yang wajar dan sudah semestinya.

Sebagaimana dulu, papar UAH, Amerika, Eropa bahkan Indonesia berjuang untuk kemerdekaan tanah air mereka.

“Bila negara-negara tersebut diperkenankan untuk membela diri, maka mengapa Palestina mesti terlarang untuk membela dirinya sendiri, mesti terlarang untuk mendapatkan kemerdekaan untuk negaranya sendiri. Mari kita berlaku jujur berlaku objektif,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *