Sumenep, locusjatim.com– Setelah melalui proses renovasi intensif, bangunan eks-SKD di Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, akhirnya siap digunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat (SR). Namun, semangat membuka akses pendidikan alternatif ini belum sebanding dengan antusiasme masyarakat: jumlah pendaftar masih bisa dihitung dengan jari.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Mustangin, mengonfirmasi rampungnya renovasi pada Kamis (31/07/2025). Proses perbaikan dilakukan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat.
“Renovasinya sudah selesai hari ini,” kata Mustangin
Tahap selanjutnya adalah pengiriman berbagai perlengkapan dasar seperti kasur dan dipan, yang dijadwalkan berlangsung antara 1 hingga 7 Agustus. Seluruh fasilitas tersebut juga dibiayai oleh kementerian. Sementara itu, Pemkab Sumenep hanya bertugas menyediakan lokasi fisik bagi pelaksanaan program.
“Semua kebutuhan dari Kementerian, Pemkab hanya menyiapkan tempatnya saja,” imbuhnya.
Ironisnya, meski infrastruktur dan logistik telah siap, minat masyarakat terhadap program ini masih sangat rendah. Hingga berita ini ditulis, hanya empat anak yang mendaftar, yakni dua dari jenjang SD dan dua dari SMP. Salah satunya bahkan berasal dari Kepulauan Sapeken.
“Hanya empat orang yang mendaftar. Bahkan satu orang dari Kepulauan Sapeken yang memilih mendaftar di jenjang SMP,” ungkap Mustangin.
Rendahnya pendaftar telah dilaporkan ke kementerian sebagai bentuk evaluasi awal. Pihak Dinsos P3A menyadari bahwa tantangan utama bukan sekadar menyediakan fasilitas, tetapi juga membangun kesadaran dan kepercayaan publik terhadap model pendidikan alternatif ini.
“Kami sudah sampaikan ke kementerian soal kendala ini,” tutupnya.(*)












