BeritaHeadline

RSUD dr Moh Anwar Buka Pintu Dialog dan Audiensi Tanpa Tebang Pilih

752
×

RSUD dr Moh Anwar Buka Pintu Dialog dan Audiensi Tanpa Tebang Pilih

Sebarkan artikel ini
RSUD dr Moh Anwar Sumenep
Wartawan sumenep saat silaturahmi dengan direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep. Foto: Rifki/locusjatim.com

Sumenep,locusjatim.comSebagai rumah sakit milik masyarakat, RSUD dr Moh Anwar Sumenep menegaskan komitmennya untuk terus mendengarkan aspirasi dari berbagai kalangan. Baik dari masyarakat umum, mahasiswa, organisasi masyarakat, hingga jurnalis, semuanya diberi ruang untuk berdiskusi dan menyampaikan kritik atau saran.

Direktur RSUD dr Moh Anwar, dr Erliyati, melalui Kasi Informasi RSUD, Erfin Sukayati, menegaskan bahwa rumah sakit tidak pernah membatasi siapa pun yang ingin melakukan audiensi. Sebaliknya, keterbukaan menjadi bagian dari semangat pelayanan publik yang sedang dibangun secara berkelanjutan.

“Pada prinsipnya kami sangat terbuka. Siapapun, baik dari masyarakat umum, LSM, mahasiswa, komunitas, maupun media, bisa melakukan audiensi dengan kami. Tapi tentu saja harus tetap melalui prosedur yang berlaku. Kalau tidak ada surat, mohon maaf belum bisa kita temui, karena ini sudah prosedur,” ujar Erfin, Rabu (25/06/2025).

Ia menjelaskan bahwa prosedur tersebut cukup sederhana, yakni mengirimkan surat resmi permohonan audiensi. Surat tersebut perlu mencantumkan maksud dan tujuan, serta siapa saja yang akan hadir dalam forum. Dengan begitu, rumah sakit bisa mempersiapkan waktu, tempat, dan pihak internal yang relevan.

“Surat resmi itu penting agar kami bisa mempersiapkan bahan dan menghadirkan pejabat yang sesuai. Bukan untuk mempersulit, justru untuk membuat diskusi berjalan efektif dan terarah,” jelas Erfin.

Menurutnya, keterbukaan RSUD dr Moh Anwar bukan hanya slogan. Hal itu diwujudkan dalam berbagai kesempatan dialog yang telah dilakukan bersama sejumlah pihak selama ini. Baik dalam bentuk audiensi formal maupun komunikasi nonformal, rumah sakit selalu berusaha hadir dengan sikap responsif dan solutif.

Erfin menambahkan, arahan dari Direktur RSUD dr Moh Anwar selalu menekankan pentingnya rumah sakit bersikap terbuka terhadap kritik dan saran.

Ia juga menuturkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, berbagai pihak telah memanfaatkan ruang audiensi ini—mulai dari aktivis kesehatan, tokoh masyarakat, hingga jurnalis. Semuanya diterima tanpa tebang pilih, selama prosedur diikuti dengan baik.

“Bu Direktur selalu menyampaikan bahwa rumah sakit ini adalah milik bersama. Jadi sudah sepatutnya kami mendengarkan suara masyarakat. Tapi tentu semua tetap perlu jalur dan etika komunikasi yang baik,” katanya.

Sementara itu, salah seorang jurnalis Rudi Hartono menyatakan, bahwa dirinya sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan RSUD dr Moh Anwar Sumenep. Dan selama pengalaman berdialog dengan pihak rumah sakit, kata dia selalu berjalan lancar dan profesional.

“Saya pribadi sudah pernah beberapa kali audiensi ke RSUD dr Moh Anwar, baik untuk klarifikasi maupun diskusi hal tertentu. Tidak pernah ada kendala. Selalu diterima dengan terbuka dan profesional,” ujar Rudi.

Rudi menilai, permintaan rumah sakit untuk berkirim surat resmi bukanlah bentuk birokrasi yang membatasi, melainkan sistem yang menunjukkan penghormatan timbal balik. “Bagi saya itu bukan birokrasi yang memberatkan, tapi bentuk saling menghargai,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa rumah sakit ini layak diapresiasi atas responsifitasnya terhadap kebutuhan informasi dan komunikasi publik. “Asal kita datang dengan cara yang baik, saya yakin pihak rumah sakit juga akan merespons dengan baik,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *