Pendidikan

Kemah Bahasa 2025: Cara Baru HMP PBSI STKIP Sumenep Cetak Kader Berdaya dan Peduli

728
×

Kemah Bahasa 2025: Cara Baru HMP PBSI STKIP Sumenep Cetak Kader Berdaya dan Peduli

Sebarkan artikel ini
Kemah bahasa 2025
Kemah bahasa 2025 STKIP PGRI Sumenep. Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP PGRI Sumenep menyelenggarakan Kemah Bahasa 2025 sebagai langkah inovatif dalam proses kaderisasi mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung dua tahap: di Aula Lantai III kampus dan dilanjutkan dengan camping edukatif di Pantai Lombang.

Berlangsung sejak pagi hingga malam, Kemah Bahasa mengusung konsep edukatif yang santai namun tetap sarat makna. Kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada mahasiswa angkatan 2024 agar lebih mengenal HMP sekaligus membangun kedekatan emosional antar anggota dan pengurus.

“Konsep kemah ini sebenarnya hanya perantara agar edukasi tersampaikan secara optimal. Kami penuhi tuntutan emosional anggota. Terlalu formal hanya akan membuat materi tidak akan diserap dengan baik,” ujar Mufti Eka Pratama, Ketua Pelaksana kegiatan, saat pembukaan acara.

Dengan pendekatan yang lebih membumi dan tidak kaku, Kemah Bahasa menjadi ruang belajar yang dirancang menyenangkan sekaligus memantik kesadaran berorganisasi. Ketua Umum HMP PBSI, Indra Arief Kurniawan, menegaskan pentingnya peran mahasiswa baru dalam menjaga semangat prestasi.

“Prodi kita telah terakreditasi Unggul. Sekarang adalah tugas kita untuk melanjutkan semangat juang civitas akademika,” serunya penuh semangat di hadapan peserta.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan sejumlah organisasi kemahasiswaan lainnya. Ketua BEM STKIP, Moh. Nurul Hidayatullah, menilai kegiatan ini sebagai wujud pendidikan yang memanusiakan manusia.

“Ini dapat menumbuhkan rasa empati, peduli lingkungan, dan memanusiakan manusia sebagai puncak dari manifestasi pendidikan,” katanya.

Malam harinya, suasana Pantai Lombang berubah menjadi ruang diskusi terbuka. Peserta menyatu dalam lingkaran api unggun, saling bertukar gagasan dan pengalaman. Permainan kelompok dan sesi refleksi menjadi titik temu yang memperkuat ikatan antargenerasi.

Diketahui, hadir pula dalam pembukaan acara Waka III bidang Kemahasiswaan, Ketua Prodi PBSI, Ketua BEM, dan delegasi Ormawa, yang menunjukkan kuatnya sinergi antar lembaga di lingkungan kampus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *